Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Ini Telah Delapan Tahun Terapkan Sekolah Lima Hari

Kompas.com - 11/09/2016, 05:53 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Jauh sebelum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mewacanakan sekolah selama lima hari dalam seminggu, Purwakarta telah delapan tahun menerapkan wacana itu.

Di Kabupaten Purwakarta, salah satunya, sekolah lima hari telah diterapkan sejak 2008, atau delapan tahun silam, sampai sekarang.

"Jadi, sudah delapan tahun ini sistem pendidikan itu diterapkan," terang Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (10/9/2016).

Pemerintah daerah ini pun telah menerapkan unsur tematik dalam sistem pendidikan lima hari mulai Senin sampai dengan Jumat di tiap sekolahnya.

Sedangkan untuk hari libur Sabtu dan Minggu dipakai untuk liburan anak dengan tujuan lebih menyegarkan otak anak sampai nanti bertemu hari Senin lagi untuk belajar.

"Sabtu dan Minggu libur untuk hiburan. Tapi tetap ada juga ada unsur pendidikan. Dimana dua hari itulah menjadi waktu bagi orangtua berperan mengawal perkembangan anak," kata dia.

Daerah ini pun telah menerapkan unsur tematik yang dijadikan falsafah dalam setiap pembelajaran di sekolah mengacu kepada karakter daerah.

Setiap harinya memiliki tema pembelajaran berbeda untuk diimplementasikan kepada seluruh pelajar di sekolah.

"Setiap harinya memiliki tema berbeda bagi pelajar di sekolah yang telah ditetapkan pemerintah daerah Purwakarta selama ini," tambah dia.

Hari Senin memiliki tema dalam bahasa Sunda Ajeg, yakni memiliki tema awal proses internalisasi nilai karakter dalam pembelajaran.

Seluruh pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik harus disinergikan dengan nilai patriotik, potensi dan seluruh fase sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.

Selasa bertema Mapag Buana adalah tema untuk hari Selasa. Yaitu seluruh jenis peradaban dunia diperkenalkan pada hari Selasa kepada seluruh siswa.

Hari Rabu pelajar diajarkan falsafah Sunda dan mewajibkan pakaian khas Sunda.

"Rabu pun mereka diajarkan mempelajari sistem mata pencaharian utama masyarakat Sunda yakni bertani di sawah, bercocok tanam di ladang, menjahit, menyulam dan menggembalakan ternak," ujarnya.

Lanjut Dedi, pada Kamis bertemakan mengasah kreatifitas pelajar atau dalam tema bahasa Sunda Nyanding Wawangi.

Sedangkan pada Jumat menerapkan tema pendidikan yang penuh dengan aspek kerohanian.

Tujuannya jiwa dan pikiran pelajar supaya tetap terjaga dan selalu dekat dengan tuhan.

"Kalau Jumat seluruh pelajar di seluruh sekolah di Purwakarta diwajibkan pagi hari Shalat Duha berjamaah dilanjutkan pembacaan surat Yasin," pungkas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com