Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang di Tingkat MA, Ridwan Kamil Segera Renovasi Kompleks Olahraga Lodaya

Kompas.com - 09/09/2016, 16:20 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah untuk merenovasi pusat kegiatan olahraga Lodaya yang lama terbengkalai menyusul dimenangkannya sengketa lahan atas salah seorang yang mengaku sebagai ahli waris di tingkat Mahkamah Agung.

Setelah mempunyai legitimasi hukum sebagai aset Pemkot Bandung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil langsung menyusun rencana untuk menata lahan Lodaya menjadi kawasan yang memiliki nilai ekonomis tinggi untuk membantu pendapatan daerah.

"Ada berita baik, (sengketa) tanah di Lodaya dimenangkan Pemkot di tingkat MA. Setelah Lodaya ke tangan Pemkot kita akan menata jadi kawasan olahraga terpadu sehingga kondisi sekarang yang acak-acakan akan diperbaiki juga," kata Ridwan saat meninjau kondisi kawasan olahraga Lodaya, Jumat (9/9/2016).

Lokasi tersebut sangat penting mengingat banyaknya venue sejumlah cabang olahraga seperti sepak bola, squash, softball, dan badminton. Lantaran digugat, lokasi tersebut tak terurus dan kondisinya kian memprihatinkan.

Lahan seluas empat hektar itu kini ditempati bangunan liar dan menjadi markas sejumlah organisasi masyarakat.

"Mudah-mudahan dalam waktu dua tahun Lodaya yang merupakan lahan istimewa di tengah kota bisa lebih bagus," ujar pria yang kerap disapa Emil ini.

Dia menegaskan, kawasan tersebut tak akan beralih fungsi sebagai sentra kegiatan olahraga. Namun, pengelolaannya akan dikerjasamakan dengan swasta.

"Tetap fasilitas olahraga, investasinya kita lihat belum memungkinkan untuk APBD, kalau bisa sama swasta ya sama swasta saja. Fungsinya untuk hal yang punya nilai ekonomi tapi tetap mengedepankan fasilitas olahraga," kata dia.

Terkait keberadaan kantor ormas, Emil mengatakan akan mulai membuka pembicaraan.

"Itu (ditempati) karena tidak ada kejelasan pengelolaan yang profesional, nanti kalau sudah ada kami akan atur. Kalau masih bisa diakomodasi ya kami akomodasi, kalau tidak bisa ya dikomunikasikan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com