Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyektil Peluru yang Mengenai Warga di Sugapa Belum Ditemukan

Kompas.com - 09/09/2016, 10:42 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS,com - Proyektil peluru yang menewaskan Otinius Sondegau di daerah Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada 27 Agustus 2016 belum ditemukan hingga kini. Akibatnya, pelaku penembakan Otinius belum terungkap.

Remaja berusia 15 tahun ini diduga tewas diterjang oleh timah panas pada bagian punggung dari salah satu oknum anggota Brimob yang bertugas di Sugapa.

Penembakan Otinius memicu amarah ratusan warga setempat. Sambil membawa jenazah Otinius, sekitar 200 orang berunjuk rasa di Markas Polsek Sugapa. Massa kemudian secara spontan membakar bangunan Mapolsek Sugapa. Saat itu, sebanyak 15 anggota Polsek tak mampu menghentikan aksi massa yang mencapai ratusan orang itu.

Kepala Polres Paniai AKBP Leonardus Nabu saat ditemui di Jayapura, Kamis (8/9/2016) mengatakan, pihaknya terkendala menemukan proyektil peluru karena tidak memiliki alat pemindai logam atau disebut metal detektor.

"Selama dua pekan terakhir anggota kami telah berupaya mencari proyektil namun hasilnya masih nihil. Kemungkinan proyektil itu memasuki tanah," kata Leonardus.

Ia menuturkan, tim gabungan dari Polda Papua dan Polres Paniai akan diterjunkan untuk mencari proyektil peluru dengan menggunakan metal detektor dalam waktu dekat ini.

"Proyektil peluru harus ditemukan agar bisa mengungkap pelaku penembakan Otinius. Dari pemeriksaan sementara, sebanyak lima oknum anggota Brimob yang mengaku mengeluarkan tembakan pada saat terjadinya insiden itu," tutur Leonardus.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi menyesalkan terjadinya insiden penembakan warga di Sugapa. Ia pun berharap agar proses investigasi oleh tim yang diterjunkan Polda Papua berjalan secara transparan.

"Apabila ada oknum aparat yang terbukti bersalah dalam insiden ini, maka ia tak boleh hanya dikenakan sanksi kode etik namun juga sanksi pidana," kata Poengky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com