MALANG, KOMPAS.com - Mabes Polri terus mengembangkan kasus perdagangan anak untuk kaum gay. Pengembangan kasus itu terkait dengan kemungkinan adanya jaringan lain yang juga memperdagangkan anak untuk kaum gay.
"Kita lagi kembangkan. Itu kan berasal dari patroli di dunia cyber di Bareskrim Polri. Kemudian mereka menangkap pelaku dan ternyata cukup banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi korban," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai menjadi pembicara dalam stadium general di Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (8/9/2016).
Tito mengaku sudah mengidentifikasi enam nama yang diduga juga melakukan perdagangan anak untuk kaum gay.
"Kita berusaha mengembangkan kemungkinan adanya jaringan lain. Di Bandung atau di daerah lain," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, selain di Bogor, di Bandung dan di Surabaya juga ada prostitusi untuk kamu gay. Sejumlah tempat di dua daerah itu ditengarai menjadi lokasi prostitusi tersebut.
Pengungkapan kasus prostitusi anak untuk kaum gay berawal dari patroli cyber oleh polisi. Polisi juga sudah menetapkan AR yang diduga telah memperdagangkan anak dibawah umur untuk kaum gay. Total korban hingga saat berjumlah 148 orang.