Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis ForBALI Ditangkap Terkait Penurunan Bendera Merah Putih dan Pembakaran

Kompas.com - 08/09/2016, 12:26 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Polda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menyatakan bahwa ada dua hal yang menjadi alasan bagi polisi untuk menangkap I Gusti Putu Dharmawijaya, seorang aktivis Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI), pada Rabu (7/9/2016) malam.

Menurut Sugeng, Dharmawijaya atau Gung Omleth telah terbukti menurunkan bendera Merah Putih di Gedung DPRD Bali dalam aksi unjuk rasa oleh ForBALI pada 25 Agustus 2016. Selain itu, dalam aksi ForBALI juga terjadi pembakaran di 12 titik.

"Dalam unjuk rasa tersebut ada kejadian yang cukup penting menurut saya. Pertama pembakaran dan di 12 titik, kedua penurunan bendera Merah Putih," kata Sugeng dalam konferensi pers di Denpasar, Kamis (8/9/2016).

Sugeng mengatakan, penangkapan seorang aktivis dilakukan setelah ia terdeteksi melalui rekaman video tersebut. Polisi masih mencari seorang tersangka lain berinisial IMJA.

"Saya berharap satu tersangka mau menyerahkan diri secara sukarela dan tidak perlu dilakukan penangkapan. Sekarang masih dicari," kata dia.

Gung Omleth ditangkap tim Reskrimum Polda Bali, Rabu kemarin, sekitar pukul 21.00 Wita. Sekitar pukul 23.99 Wita penangkapan itu, ratusan warga adat mendatangi Mapolda Bali dan menuntut polisi membebaskan Dharmawijaya berkenaan dengan Hari Raya Galungan.

(Baca juga Ratusan Warga Adat Protes Penangkapan Rekannya oleh Polda Bali)

Pada tengah malam, lima orang perwakilan warga diterima Direskrimum Polda Bali. Untuk meredam situasi dan menghormati Hari Raya Galungan, polisi akhirnya melepaskan Dharmawijaya sekitar pukul 02.35 Wita.

Meski demikian, Polda Bali akan tetap mengusut kasus tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com