Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dianiaya dan Diperkosa, Gadis Tunarungu Ini Dibuang ke Saluran Irigasi

Kompas.com - 07/09/2016, 11:08 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — LS (25) hanya bisa terbaring lemas di Ruang Inap Sementara Rumah Sakit Cibabat Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (7/9/2016).

Dengan wajah lebam, gadis tunarungu ini tampak merintih menahan rasa sakit.

LS merupakan korban penganiayaan dan kekerasan seksual oleh orang tak dikenal. Ia ditemukan warga tergeletak di sebuah saluran irigasi yang berjarak tak jauh dari kediamannya di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

TR (48), bibi korban, menceritakan, LS ditemukan warga pada Rabu (31/8/2016) pukul 20.00 WIB setelah menghilang selama sehari.

"Saya enggak tahu persis kejadiannya. Saat ditemukan, kondisi fisiknya sudah parah. Ada warga yang bilang ke saya, LS ada di (saluran) irigasi, nangis. Saya kira dia diolok-olok temannya, ternyata wajahnya penuh darah," ucapnya saat ditemui di RS Cibabat, Kota Cimahi.

Dengan menggunakan bahasa isyarat, kepada TR, korban mengaku saat itu ia dibawa oleh dua pemuda. Ia kemudian dipaksa menenggak minuman keras lalu mendapat kekerasan seksual. Setelah itu, ia dibawa dengan menggunakan sepeda motor lalu dibuang ke saluran irigasi.

"Seminggu dia dirawat di rumah. Saya tidak bawa ke rumah sakit karena tidak punya uang. Saya berinisiatif memanggil tukang urut dan memberinya obat penahan nyeri seharga Rp 15.000," kata TR.

Lantaran tak kunjung bisa berjalan, TR pun membawa korban ke Rumah Sakit Cililin dan memperoleh keterangan bahwa korban mengalami retak tulang pinggul.

Dengan bantuan Keluarga Mahasiswa Kabupaten Bandung Barat, keluarga korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Namun, lantaran tak ada saksi dan keterbatasan komunikasi korban, proses pemeriksaan terkendala.

Melihat kondisi RS yang cukup mengenaskan, Ahmaz Zaenudin, perwakilan Keluarga Mahasiswa Kabupaten Bandung Barat turut melaporkan kejadian tersebut kepada anggota Komisi VIII DPR RI, Desy Ratnasari.

"Saya kaget karena sudah seminggu kejadiannya. Saya langsung berunding dengan pihak keluarga dan melaporkan kejadian ini ke Ibu Desy Ratnasari," tuturnya.

Laporan tersebut langsung direspons oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dengan menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memberikan pendampingan terhadap korban.

"Kami diturunkan untuk melakukan pendampingan terhadap korban. Kami akan fasilitasi kebutuhan dasar korban dan keluarga. Kami sempat periksa, kemarin dia agak trauma, sekarang sudah mulai membaik," ujar Agung Purnomo dari TRC Kemensos RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com