Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Hindu Rayakan Galungan, Pura Jagadnatha Dipadati Umat

Kompas.com - 07/09/2016, 09:01 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Umat Hindu di Bali merayakan Hari Galungan yang jatuh setiap enam bulan sekali atau 210 hari sekali, Rabu(7/9/2016).

Umat Hindu di Kota Denpasar melakukan ritual persembahyangan dari mulai pura keluarga hingga Pura Agung Jagadnatha yang merupakan pura besar di setiap kabupaten dan kota di Bali.

"Ya, sejak pagi kan sudah keliling ke pura-pura, dari Merajan (pura keluarga) di rumah, pura desa, pura kayangan, sekarang dituntaskan di Jagadnatha. Semoga kami sekeluarga sehat, murah rezeki dan bahagia," kata Nengah Andini, warga Denpasar, Bali, Rabu (7/9/206).

Tidak hanya warga asli Denpasar saja yang melakukan persembahyangan di Pura Jagadnatha, umat Hindu perantauan atau asal dari daerah luar Denpasar bisa sembahyang di tempat ini, karena simbol dari Pura Jagadnatha adalah mewakili semua pura yang ada.

"Saya asli Buleleng, saya nggak pulang kampung, soalnya ada urusan. Pas Hari Raya Kuningan nanti baru ke kampung. Sembarang di Pura Jagadnatha saja sama saja, yang penting niatnya," kata Gede Adiaksa.

Gede Adiaksa juga menjelaskan soal ritual rangkaian Hari Raya Galungan sudah dilakukan oleh orangtuanya di kampung, sehingga keluarga besarnya sudah melaksanakan kewajiban sebagai umat Hindu. Karena ada kendala, dia tidak bisa merayakan momen berharga ini dengan keluarganya.

Hari Raya Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan Dharma atau kebaikan melawan Adharma atau kejahatan. Umat Hindu memanfaatkan momen ini untuk bersikap dan berbuat lebih baik lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com