JAYAPURA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan dana sebesar Rp 800 miliar untuk pelaksanaan Program Kartu Papua Sehat (KPS) sejak tahun 2014.
“Pada tahun ini kami menyediakan anggaran untuk KPS sebesar Rp 300 miliar. Warga telah terdaftar sebagai pengguna KPS mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh rumah sakit milik pemerintah dan empat rumah sakit swasta yang bermitra dengan kami,” kata Aloysius ketika ditemui di Jayapura, Selasa (6/9/2016).
Dia menuturkan, ratusan miliar dana KPS digunakan untuk pelayanan rawat inap kelas III di seluruh rumah sakit dan klinik-klinik milik organisasi keagamaan di pedalaman Papua serta pelayanan pasien yang dirujuk ke rumah sakit di luar Papua seperti di Jakarta, Surabaya dan Makassar.
“Selain biaya rawap inap dan pelayanan di rumah sakit, dana KPS juga untuk membiayai pengangkutan pasien di daerah pedalaman dengan menggunakan empat maskapai penerbangan perintis,” tutur Aloysius.
Dia menambahkan, KPS berperan penting untuk membantu warga yang belum terdaftar dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS wilayah Papua.
“Dalam KPS, tak ada penetapan plafon untuk pemberian bantuan bagi pasien. Warga Papua mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan tanpa batas melalui KPS,” tambah mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abepura ini.
Program Kartu Papua Sehat diklaim telah menjangkau 3,9 juta warga Papua selama tiga tahun terakhir. Kartu Papua Sehat diluncurkan oleh Gubernur Lukas Enembe agar warga bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang layak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.