Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Tanah Air, Calon Haji Filipina Tuntut Panitia Kembalikan Uang Haji

Kompas.com - 05/09/2016, 08:58 WIB
Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Sebanyak 170 jemaah calon haji yang sebelumnya sempat ditahan pihak imigrasi Filipina lantaran menggunakan paspor palsu kini telah tiba di tanah air.

Dari 170 tersebut, 94 adalah warga Sulawesi Selatan yang 18 di antaranya asal Kabupaten Bone.

Kedelapan belas calon haji tersebut kini telah tiba di kampung halaman pada Minggu (4/9/2016) pukul 19.00 Wita. Mereka dijemput di bandara Sultan Hasanudin, Makassar, oleh pementah kabupaten (pemkab) setempat.

Kepala Kantor Kementerian Agama Sulsel Abdul Wahid Tahir mengatakan, sebanyak 101 orang warga Sulsel yang tertahan di Filipina, baru 94 yang dipulangkan ke tanah air. Sedangkan 7 orang lainnya masih ditahan di Filipina untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Dari 177 WNI yang ditahan di Filipina, 101 merupakan warga asal Sulsel namun yang tiba di Makassar hari ini jumlahnya 94 orang, sedangkan 7 orang lagi masih diperiksa di Filipina," ungkap Abdul Wahid Tahir kepada wartawan.

Dijelaskannya, total jemaah yang dipulangkan dari Filipina hari ini sebanyak 170 orang. Sebanyak 110 di antaranya mendarat di bandara Internasional Sultan Hasanuddin

Nurdin Palla (50), salah seorang calon haji asal Kelurahan Pompanua, Kecamatan Ajamgngale, Kabupaten Bone, saat tiba di kampung halamnya, mengaku sempat mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan sebelum ia dan calon haji lainnya diserahkan kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Filipina.

"Sebelum kami diserahkan ke KBRI kami ditahan di ruangan sempit. Satu ruangan kami berjumlah 15 orang jadi berhimpit-himpitan, makannya juga cuma satu kali sehari," kata Nurdin yang berprofesi sebagai pedagang hasil bumi ini.

Sementara terkait dengam paspor palsu yang mengakibatkan dirinya gagal melaksanakan indah haji ini, Nurdin mengaku tak tahu sama sekali bahwa jalur yang mereka gunakan adalah ilegal.

"Yang kami tahu kami berangkat dengan ikhlas dan resmi nanti ditahan di Filipina baru kami tahu paspor kami palsu. Habis ini kami akan menuntut panitia pemberangkatan supaya uang kami bisa kembali," ujar Nurdin.

Sementara itu, Bupati Bone Andi Baso Pashar Padjalangi mengaku kaget atas tekad warganya beribadah ke Tanah Suci meski harus membayar beberapa kali lipat demi menyempurnakan Rukun Islam tersebut.

"Mereka ini hanya korban dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Bayangkan saja mereka rela membayar 125 juta rupiah per orang demi menjalankan ibadah haji," kata Andi Baso Pashar Padjalangi, yang turut menjemput belasan warganya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com