Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Sudah Gaji Guru Telat, Masih Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 02/09/2016, 22:23 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, berkomentar soal banyaknya kasus perselisihan antara murid dengan guru yang berakhir ke ranah hukum.

Bagi Muhadjir, kondisi itu menunjukkan bahwa pendidikan karakter sangat dibutuhkan oleh murid.

Dengan pendidikan karakter yang akan dikemas melalui program kokurikuler, Muhadjir berharap bisa mencetak murid yang tangguh dan tidak gampah menyalahkan.

"Sekarang dicubit aja protes, lapor polisi," ujar Muhadjir dalam sambutannya saat membuka Pekan Budaya Indonesia 2016 di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (2/9/2016).

"Kalau guru sering dilaporkan, lama-lama tidak ada yang mau mengajar. Wes (sudah) gajinya telat, masih dilaporkan," kata dia.

Meski begitu, Muhadjir berharap semua guru mengajar dengan sungguh-sungguh. Guru juga diminta meninggalkan kebiasaan lama dalam melakukan proses belajar mengajar, supaya aktivitas tersebut tidak membosankan bagi murid.

"Kalau gurunya ngajar seenaknya, maka dia sebetulnya sudah menanam dosa kepada bangsa ini. Guru mengajarnya harus benar, mengajarnya harus penuh tanggung jawab," ucapnya.

Menurut dia, jika guru sudah mengajar dengan penuh tanggung jawab, keberadaan kurikulum sudah tidak berpengaruh. Apalagi guru yang mengajar merupakan guru yang pintar dan terus berusaha untuk meningkatkan kepintarannya.

"Saya yakin, apapun kurikulumnya asalkan gurunya hebat tidak ada masalah. Yang penting gurunya harus pintar, harus hebat, apapun kurikulumnya," tutur Muhadjir.

Saat ini, persoalan yang belum terpecahkan di dunia pendidikan adalah soal kesenjangan. Namun persoalan tersebut sudah dijawab dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Sayang, pendistribusian KIP belum sepenuhnya maksimal. Banyak penerima KIP yang belum mendapatkan kartu tersebut.

(Baca juga: Percepat Penyaluran KIP, Mendikbud Minta Bupati dan Wali Kota Gerakkan Kepala Desa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com