Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggalkan Anak-anaknya, Pasangan Jompo Ini Hidup Telantar

Kompas.com - 02/09/2016, 16:33 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Pasangan lanjut usia Zawi dan Selah, warga Desa Batu Kereta Atas, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kini hidup dalam kondisi memprihatinkan.

Tanpa anak dan harta benda, pasangan yang telah berusia 70 tahun ini bergantung hidup pada bantuan warga sekitar.

Masa-masa muda telah jauh terlewati oleh kedua pasangan ini. Dulunya bekerja serabutan sebagai tukang bangunan dan buruh tani, membuat pasangan ini tak punya cukup bekal untuk menghadapi usia senja.

Kini, mereka bergantung pada belas kasih para dermawan. Perawatan lanjutan bagi kedua pasangan lanjut usia ini terkendala karena tidak ada warga yang bisa mendampingi sepanjang hari.

Sementara sanak-saudara dari kedua pasangan lansia ini tidak bisa lagi diharapkan karena telah terpisah-pisah dan merantau ke berbagai daerah untuk mencari penghidupan baru.

Kondisi dalam rumah tampak kurang terurus dengan bau busuk menyengat. Sesekali warga membantu membersihkan rumah, namum kembali kotor dan menimbulkan bau tak sedap.

Pengelola Pusat Kesehatan Desa yang merasa iba lalu membawa salah satu pasangan ini, yakni Zawi untuk menjalani perawatan medis. Sementara istrinya, Selah, seringkali memperlihatkan sikap depresi dan tidak mau didekati orang lain.

Kondisi demikian membuat Selah harus bertahan tinggal di sebuah rumah semi permanen bantuan pemerintah tanpa ada yang menemani. Warga menduga istri pasangan jompo ini menderita depresi dan gangguan kejiwaan.

Perawatan kedua pasangan ini rencananya diserahkan ke panti jompo dan rumah sakit jiwa.

“Dari pemeriksaan kami, kedua pasangan ini tampaknya tertekan karena kondisi kehidupan yang tidak baik. Mereka juga mengalami dehidrasi dan kurang nutrisi,” ujar bidan Desa Kereta, Juita, kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2016).

Bantuan makanan dan perawatan medis telah diberikan pada kedua pasangan tersebut. Petugas kesehatan berencana meminta kebijakan desa untuk menentukan salah satu warga yang bisa mendampingi secara berkelanjutan.

“Kami berharap ada nantinya dari warga yang bisa membantu setiap hari. Mungkin dibayar tapi alakadarnya,” kata Juita.

Kepala Urusan Umum Desa Batu Kereta Atas, M Qadafi, mengatakan, gotong royong akan dilakukan guna membersihkan rumah dan memandikan kedua pasangan lansia tersebut.

Pihak desa juga akan berusaha menghubungi pihak keluarga agar saat perawatan nanti tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Kami harus pastikan juga dari pihak keluarga, mungkin tidak sanggup lagi karena alasan ekonomi yang juga susah,” ujar Qadafi.

Sementara itu, Kartu Indonesia Sehat yang dimiliki pasangan jompo ini belum digunakan karena belum adanya pihak keluarga atau warga yang bersedia mendampingi mereka selama di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com