Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Minta Pemerintah Batasi Impor Tembakau dari China

Kompas.com - 01/09/2016, 19:09 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kendal, Mudakir, meminta agar pemerintah membatasi impor tembakau dari negara China. Pasalnya, apabila tidak dibatasi bisa membuat petani tembakau rugi.

Menurut Mundakir, saat ini impor tembakau dari China menguasai 48 persen pasar tembakau Indonesia.

“Jika hal ini tidak dibatasi, harga tembakau Indonesia akan jatuh, karena stok melimpah di tingkat petani dan otomatis petani merugi,” kata Mundakir, Kamis (1/9/2016).

Menurut dia, apabila pemerintah jadi menaikkan harga rokok, selayaknya petani juga menikmati kenaikan harga tersebut.

Salah satu syaratnya, pemerintah memberikan batasan kuota impor tembakau dari China. Tetapi jika dibiarkan tanpa batasan, petani akan tetap merugi.

“Selama ini pabrik rokok membeli tembaku dari China karena dengan harga yang sama, akan tetapi tembakau dari China sudah siap pakai dan tidak perlu menimbun lagi di gudang yang butuh waktu minimal dua tahun lamanya,” tambahnya.

Mundakir mengakui, mutu tembakau Tiongkok sudah memenuhi standar dunia. Sementara mutu tembakau Indonesia belum memenuhi standar. Meski demikian, tembakau Indonesia tetap diperlukan sebagai campuran.

“Untungnya, rasa tembakau dari China jika dikonsumsi sendiri, kurang nikmat jika tidak dicampur dengan tembakau Indonesia. Makanya apapun alasannya tembaku Indonesia tetap laku, tapi porsinya tidak banyak dibanding dengan tembakau dari China,” ujarnya.

Untuk itu, Mudakir berharap, kepada petani Indonesia untuk tetap saja menanam tembakau, meski keuntungan yang diperoleh belum bisa memberikan keinginan yang diharapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com