Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Gudang Pengolahan Getah Pinus di Pasuruan Terbakar

Kompas.com - 31/08/2016, 16:50 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Sebuah pabrik pengolahan getah pinus yang berlokasi di Desa Sungi Kulon, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, terbakar, Rabu (31/8/2016).

Kobaran api yang ditiup angin kencang itu menghanguskan satu lokasi gudang di bagian depan pabrik yang banyak terdapat bahan mudah terbakar.

Sementara api baru padam setelah sejumlah mobil damkar dari Pemkot dan Pemkab Pasuruan datang silih berganti melakukan pembasahan.

Saat di lokasi kejadian, kepulan asap hitam pekat tampak terus membumbung tinggi. Bahkan asap terlihat dari kejauhan tiga kilometer.

Sejumlah pegawai pabrik sepertinya tidak bisa menyalematkan banyak barang di dalam gudang. Karena hampir semua getah pinus yang akan dijadikan karet mentah itu terbakar. Hanya beberapa tong yang berisikan getah pinus saja di bagian luar dapat dipinggirkan.

Menurut Solikin, salah satu saksi mata, titik api berasal dari tengah bagian gudang yang terbakar. Kemudian api cepat menyebar dan membakar seluruh isi pabrik.

"Api sepertinya dari tengah yang saat itu ada pengerjaan pengelasan untuk pengerjaan besi bagian atap gudang," terangnya.

Beberapa lama kemudian, dua mobil pemadam kebakaran Kota dan Kabupaten Pasuruan langsung melokalisiasi kobaran api.

Karena angin yang cukup kencang dan cuaca panas, petugas kesulitan untuk mendekati gudang. Kurang lebih dari dua jam, petugas baru dapat menjinakkan api setelah kobaran api di tengah gudang mulai menurun.

Sedangkan aparat dari Polsek Pohjentrek belum dapat memastikan penyebab kebakaran, karena masih menunggu hasil penyelidikan setelah memanggil beberapa saksi dan pemilik pabrik.

Dari catatan pihaknya, pabrik yang memproduksi karet mentah itu pernah terbakar pada Juni 2016 lalu.

"Memang sebelumnya sudah pernah terbakar, saat ini yang dilakukan adalah pengamanan dan penjagaan di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban jiwa," tegas Kapolsek Pohjentrek, Ajun Komisari Polisi Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com