Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transmigrasi Ternyata Masih Diminati oleh Warga Semarang

Kompas.com - 31/08/2016, 11:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Program transmigrasi ternyata masih diminati oleh warga di Kabupaten Semarang. Hingga tahun ini ada sedikitnya 167 calon transmigran yang masuk daftar tunggu di di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat.

"Ternyata masih banyak peminatnya. Sampai sekarang sudah ada 167 calon transmigrasi yang waiting list yang sudah terseleksi dan siap berangkat ada 25 calon transmigran," kata Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang, Soemardjito, Rabu (31/8/2016).

Menurut Soemardjito, angka 167 tersebut tergolong tinggi untuk program pemerintah yang sudah jarang digalakkan. Bahkan para peminatnya kebanyakan dari keluarga muda atau masih usia produktif.

"Syaratnya memang harus sudah berkeluarga dan usia produktif. Pendaftar yang usianya di atas 50 tahun saat seleksi kalah dengan yang usianya muda," ungkapnya.

Para calon transmigran tersebut, lanjut Soemardjito, hampir sebagian besar tidak punya rumah dan pekerjaan tetap.

Di lokasi penempatan, kehidupan para transmigran ditanggung oleh pemerintah pusat selama setahun. Mereka juga mendapatkan rumah dengan pekarangan seluas 250 meter persegi.

Selain itu, mereka juga mendapatkan kebun seluas antara 1,5 hektar sampai 2 hektar. Setelah lima tahun di lokasi transmigrasi, kebun itu akan menjadi hak milik.

"Belum lama ini kita bersama anggota dewan mengunjungi lokasi transmigrasi di Jambi. Para transmigran yang sudah hampir 5 tahun tinggal di sana sudah persiapan untuk diberikan sertifikat hak milik," ucapnya.

Soemardjito mengatakan, tahun ini akan diberangkatkan 20 calon transmigran dari Kabupaten Semarang dengan lokasi penempatan Kabupaten Bulu (Kalimantan Selatan), Kabupaten Buton (Sulawesi Tenggara), Kabupaten Morowale (Sulawesi Tengah), dan Kabupaten Rejang Lebong (Bengkulu).

Ke masing-masing-masing kabupaten tersebut dikirim sebanyak 5 calon transmigran.

"Transmigran yang ke Rejang Lebong seharusnya diberangkatkan tahun 2015. Tapi tertunda karena penyediaan air bersih di lokasi belum rampung," lanjutnya.

Soemardjito berharap pemerintah pusat menambah kuota calon transmigran untuk Kabupaten Semarang karena yang berminat cukup tinggi.

"Tahun 2017 kita tidak tahu dapat jatah berapa, kuotanya di pusat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com