Kakek Berusia 146 Tahun Asal Sragen Ini Suka Makan Es Krim

SRAGEN, KOMPAS.com - Lahir pada 31 Desember 1870, Mbah Gotho tak lagi memiliki gigi alias ompong. Namun hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi kakek berusia 146 tahun untuk menikmati salah satu makanan favoritnya, es krim.

Suparman Sidomejo alias mbah Gotho tampak menikmati es krim di teras rumahnya. Sesekali ia melihat sekeliling sambil terus mengunyah es krim. Saat tangannya lelah, cucunya membantu menyuapi es krim rasa strawberry tersebut.

"Suka sekali. Suka makan es krim dan juga mengisap tembakau," kata Suparyanto, cucu Mbah Gotho, Senin (29/8/2016).

Baca juga: Sudah Beli Nisan Sejak 1993, Mbah Gotho Selalu Resah Tiap Kali Ada Berita Duka

Suparyanto menceritakan, Mbah Gotho tidak pernah menolak apabila ditawari es krim.

"Tidak tahu awalnya kok jadi suka es krim, meski giginya sudah tanggal semua, namun keliatannya si Mbah tidak masalah," kata Suparyanto.

Baca juga: Mbah Gotho Dikenal Jago Berenang, Ini Resepnya biar Panjang Umur

Mbah Gotho saat ini tinggal bersama cucunya di Desa Cemeng, Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah. Dia memiliki empat istri dan lima anak, semuanya sudah meninggal dunia. Mbah Gotho dianggap sebagai manusia tertua di dunia saat ini.

Dari cerita yang beredar di warga Desa Cemeng, Mbah Gotho dikenal suka berenang dan pintar menangkap ikan tanpa bantuan alat. Selain itu, ada cerita Mbah Gotho pernah tertimbun longsor saat mencari ikan di sungai. Beruntung Mbah Gotho selamat.

"Kalau dulu sesepuh desa pernah bercerita, Mbah Gotho senang mencari ikan dengan menyelam di sungai. Dan, pada suatu saat, ada longsor menimbun Mbah Gotho, untung masih bisa selamat," kata Heru Wahyudi, mantan perangkat desa Cemeng.

Baca juga: Tercatat Lahir pada 1870, Mbah Gotho Masih Kuat Makan dan Minum Sendiri

Heru juga menambahkan bahwa penulusuran dari perangkat desa menemukan bahwa Mbah Gotho lahir pada 31 Desember 1870. Mbah Gotho mengaku dirinya sudah berumur 10 tahun saat pembangunan Pabrik Gula Gondang, Sragen, yang dibangun sekitar tahun 1880-an.

"Kalau teman satu angkatan sudah sulit menemukan, tapi berdasar keterangan dan arsip di buku induk kelurahan, diyakini umur Mbah Gotho 146 tahun," katanya.