Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Penjual Kipas: Saya Sakit, Uang Saya Hilang Diambil Orang..

Kompas.com - 29/08/2016, 19:41 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sukarto, adalah seorang kakek penjual kipas kayu di Pamekasan, Jawa Timur. Pria berumur 70an tahun ini menjual kipasnya hanya seharga Rp 1.000.

Saat ini, kakek asal Dusun Duko, Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, ini sedang gundah. Dia mengalami sakit dan ingin pulang ke rumahnya. Namun Sukarto tidak bisa pulang, karena uang hasil penjualan kipasnya sebesar Rp 2 juta hilang diambil orang.

"Saya sakit, uang saya hilang diambil orang dua kali," katanya dalam bahasa Jawa.

Sukarto sehari-hari berjualan kipas di trotoar Arek Lancor tanpa beralas apa pun.  Makan dan tidur pun dia tetap di trotoar.

Melihat kondisinya, banyak orang prihatin dan membelinya di atas harga yang dijualnya. Terkadang orang membeli per lembar Rp 5.000.

Untuk membantu sang kakek, komunitas suporter sepak bola Madura United membeli 223 kipas Sukarto.

"Kami langsung memborongnya karena kasihan dia jualan terus siang malam tak kenal panas dan hujan dan biar lekas pulang ke rumahnya," kata Imam, perwakilan suporter yang memborong kipas Sukarto.

Kabar sakitnya Sukarto cepat menyebar karena banyak pengendara melintas di sekitar taman Arek Lancor. Salah satu warga asal Kabupten Lamongan mengenali Sukarto dan mengetahui alamat rumahnya.

"Saya tahu rumahnya dan sudah dikabari ke keluarganya di Lamongan," kata pria yang enggan ditulis identitasnya ini.

Selama berjualan kipas, Sukarto pernah dua kali mau diantar pulang ke rumahnya di Lamongan oleh Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan. Namun dua kali kakek berambut putih ini menolak. Justru terus mendatangkan kipas baru setelah semuanya terjual.

"Sudah dua kali ditawari pulang tapi tak pernah mau," kata Budi Cahyono, warga asal Pamekasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com