Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dia Anak Baik, Tidak Pernah Ganggu Orang Lain..."

Kompas.com - 29/08/2016, 16:07 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Keterkejutan tidak bisa ditutupi para guru dan siswa SMAN 4 Medan, ketika alumnus mereka yang baru saja tamat pada enam bulan lalu, IAH (18), menjadi pelaku penyerangan pemuka agama Gereja Katolik Santo Yoseph, Medan.

"Pihak sekolah sangat terkejut dan merasa tidak enak sekali, alumnus yang baru tamat berbuat seperti itu. Dia anak baik, tidak pernah bermasalah, tidak pernah ganggu orang lain," kata Wakil Kepala Sekolah merangkap Humas SMAN 4 Medan, Marisda Sipayung, Senin (29/8/2016).

Perempuan itu ingat, IAH yang mengambil jurusan IPA ini termasuk siswa yang biasa-biasa saja. IAH tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

IAH, sebut dia, tekun mengikuti semua mata pelajaran. Habis jam pelajaran dilaluinya dengan diam.

"Ivan dikenal pendiam dan tertutup, tetapi kuat beragama. Shalat lima waktu terus dilakukannya. Walau saat kami lagi belajar, kalau sudah waktunya, permisi dia," kata ibu guru itu.

Ditanya tentang perlakuan pelaku terhadap teman atau gurunya yang tidak seagama, Marisda mengatakan, IAH tetap sopan dan tidak pernah mengganggu.

Orangtua IAH, menurut Marisda, sangat peduli dengan anaknya. Mereka bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memantau dan mengawasi keadaan anaknya. Ayah IAH beberapa kali datang ke sekolah untuk menanyakan perkembangan anaknya.

"Kalau bisa, maunya kami, orangtua bisa mengevaluasi anak, kalau di rumah kayak mana. Kalau di sekolah kan sama kami cuma berapa jam saja. Mungkin ada kegiatannya di luar jam sekolah, itu di luar jangkauan sekolah," ucap Marisda.

Sarumaha, guru Kimia IAH, juga mengatakan hal yang sama.

"Kadang kalau mau shalat, keluar saja dia. Namun, komunikasi sama guru dan temannya baik, meski berbeda agama. Tapi ya, memang dia tertutup orangnya, tidak mau ikut kegiatan apa-apa, apalagi kalau ada acara atau foto-foto," kata Sarumaha.

Sebelumnya diberitakan, IAH melakukan penyerangan terhadap Pastor Albret Pandingan (60) di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph di Jalan Dr Mansur Medan pada Minggu (28/8/2016) kemarin.

IAH diamankan polisi dengan tubuh dan wajah penuh luka serta barang bukti pipa kuning, tas ransel, kabel, kapak, pisau, baterai, kain warna biru, bubuk yang diduga mesiu, serta sepeda motor yang digunakan pelaku, yakni Honda CS 1 bernomor polisi BK 4063 XY.

Baca: Ini Kronologi Percobaan Bom Bunuh Diri di Gereja Katolik di Medan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com