Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicari, 10.000 Pemulia Tanaman untuk Indonesia

Kompas.com - 29/08/2016, 12:34 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Indonesia masih sangat kekurangan jumlah pemulia tanaman. Itu karena anggapan bahwa menjadi pemulia akan memiliki masa depan suram.

Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Surjono Hadi Sutjahjo mengatakan, saat ini Indonesia hanya memiliki 600-an pemulia tanaman yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, instansi penelitian pemerintah maupun swasta.

Jadi, masih dibutuhkan 10.000 pemulia tanaman untuk percepatan peningkatan produksi pangan nasional.

"Dengan jumlah petani sebanyak 31,71 juta jiwa (BPS 2013), seharusnya Indonesia memiliki 10.620 orang pemulia tanaman. Asumsinya, setiap satu orang pemulia tanaman melayani 1.000 hingga 3.000 orang petani," ujar Surjono dalam keterangan pers, Senin (29/8/2016).

Dibandingkan dengan Jepang dan beberapa negara Asia lainnya, lanjut Surjono, Indonesia sangat tertinggal dalam menghasilkan varietas-varietas unggul baru.

Indonesia berada pada urutan ke-4 sesudah Tiongkok, Korea dan Jepang. Indonesia pun baru bisa menghasilkan 1.085 varietas baru (dari tahun 1984-2014) atau rata-rata sekitar 81 varietas per tahun.

Adapun Tiongkok dan Korea, tingkat penyediaan mencapai 2-4 kali lipat lebih tinggi dari Indonesia.

“Jepang sudah 20 kali lebih tinggi dari Indonesia. Setiap tahun mereka bisa mengeluarkan ribuan varietas baru,” katanya.

Menurut dia, peranan lembaga pendidikan tinggi sangat penting untuk mencetak calon pemulia tanaman di berbagai level. Pemerintah juga dinilai punya peran besar untuk mendukung program-program perguruan tinggi.

“Perlu dukungan kebijakan peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia pemulia tanaman, seperti peningkatan fasilitas, laboratorium fisik, kebun percobaan, kebun penelitian beserta tenaga pendukungnya. Alokasikan pendanaan khusus untuk pengembangan pendidikan dan penelitian pemuliaan tanaman,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com