Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksikan Penyu Bertelur di Pangumbahan, Pengunjung Takjub

Kompas.com - 27/08/2016, 09:39 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah pengunjung Ciletuh Geopark Festival (CGF) 2016 berkesempatan menyaksikan Penyu hijau (Chelonia mydas) bertelur di Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (26/8/2016) malam.

Pantai Pangumbahan merupakan salah satu kawasan terbaik peneluran penyu di wilayah Indonesia, dengan kondisi pasirnya yang halus. Kini pantai yang memiliki panjang sekitar 2,4 kilometer ini dikelola Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai Pusat Konservasi Penyu.

''Saya baru kali pertama ke sini, dan Alhamdulillah bisa langsung menyaksikan penyu bertelur dari dekat,'' ungkap Muhamad Pirland (33) warga Bogor kepada Kompas.com usai menyaksikan penyu di Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan.

Menurut Firland sebelumnya dia hanya melihat penyu bertelur dari televisi dan cerita dari kawan-kawannya yang sudah terlebih dahulu ke Pantai Pangumbahan. Makanya dalam kegiatan CGF ini menyempatkan melihat ke lokasi.

''Karena penasaran, makanya saya dan kawan-kawan tadi menyempatkan diri untuk melihat penyu mendarat dan bertelur,'' ujar Firland dari SOCA Indonesia.

Hal senada juga dituturkan Ridwan Rusmiady (36) yang juga kali pertama menyaksikan penyu bertelur di habitatnya langsung. Karena sebelumnya hanya melihat dari tayangan video atau televisi dan cerita dari kawan-kawannya.

''Sangat luar biasa, saya baru kali pertama melihat penyu bertelur di alamnya. Dan Alhamdulillah gak harus menunggu lama, tadi pas ke sini langsung bisa melihat penyu bertelur walaupun gelap-gelapan,'' tutur Ridwan asal Kota Sukabumi.

Salah seorang pemandu, Rival menjelaskan malam ini hingga pukul 22:00 Wib sudah ada lima ekor penyu hijau yang mendarat dan bertelur. Beberapa di antaranya sudah kembali ke laut lepas.

''Biasanya seekor penyu hijau untuk mendarat dan bertelur butuh waktu sekitar dua jam,'' jelas Rival yang memandu Kompas.com ke lokasi penyu hijau bertelur.

Rival menuturkan untuk menyaksikan penyu bertelur para pengunjung harus mengikuti tata tertib. Di antaranya tidak menyalakan cahaya selama di kawasan, tidak terlalu banyak bergerak dan tidak mengganggu saat penyu bertelur.

''Bila melihat cahaya, penyu yang akan mendarat bisa gagal, karena sensitif. Makanya para pengunjung tidak diperkenankan menyalakan cahaya,'' tutur dia.

Kompas TV Ratusan Tukik Dilepas di Pantai Saba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com