Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Berangkat Haji dari Filipina, Pasutri Asal Banyuwangi Tenangkan Diri di Surabaya

Kompas.com - 26/08/2016, 21:41 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Suami-istri bernama Suminggar (65) dan Aisyah (55) asal Dusun Kajan, RT 02/RW 03 Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, tertahan di Filipina selama empat hari dan terpaksa kembali ke Indonesia. Padahal, mereka berniat untuk berangkat ibadah haji dari Filipina.

Hal tersebut dijelaskan Suyono, Sekdes Watukebo, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/8/2016).

"Rencananya, malam ini anaknya njemput kedua orangtuanya di Surabaya yang batal berangkat haji," ujar Suyono.

Ia menceritakan, Suminggar dan Aisyah berangkat pada 15 Agustus 2016 dan sempat dilepas oleh kepala desa untuk ke Tanah Suci dari Masjid Nurul Huda Watu Kebo.

Keberangkatannya berbeda dengan rombongan haji Kabupaten Banyuwangi yang bertolak ke Surabaya pada tanggal 8 Agustus 2016.

"Keluarga sempat bilang jika orangtuanya ke Jawa Tengah dulu lalu berangkat ke Filipina. Saat itu, saya pikir hanya transit di Filipina, ternyata ada dugaan mereka menggunakan kuota haji dari Filipina dan bermasalah," ujarnya.

Suyono menegaskan, warganya tidak termasuk 177 anggota jemaah haji Indonesia yang saat ini ditahan di Filipina. Keluarganya di Banyuwangi mengetahui bahwa Suminggar dan Aisyah batal naik haji setelah dihubungi dari Filipina.

"Rencananya mereka sudah mau berangkat. Sudah empat hari di sana, tetapi tiba-tiba telepon katanya batal dan akhirnya pulang ke Indonesia. Ada kemungkinan mereka masih belum masuk bandara," ujarnya.

Sebelumya, pada tahun 2015 lalu, sepasang suami-istri tersebut juga batal naik haji dengan ONH plus. Karena terganjal dengan masa tunggu yang cukup lama, akhirnya mereka beralih ke biro jasa haji agar bisa segera berangkat haji.

Untuk berangkat, mereka telah menjual tanah seluas 1,5 hektar dengan harga Rp 400 juta dan menyetor uang sebesar Rp 170 juta per orang.

"Untuk lewat Filipina katanya ada tambahan biaya Rp 12 juta," katanya.

Suyono menambahkan, saat ini keluarga Suminggar dan Aisyah sempat pamit ke Surabaya untuk menenangkan diri.

"Kami berharap jika sudah tenang, keluarga bisa terbuka untuk menjelaskan biro yang memberangkatkan agar ada kejelasan, dan tidak ada korban lagi ke depannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com