Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Telusuri Jaringan Distribusi Sabu ke Pemain Sepak Bola

Kompas.com - 26/08/2016, 14:31 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Satuan Narkoba Polrestabes Surabaya tengah menelusuri jaringan distribusi narkoba ke pemain sepak bola setelah dua pemakai sekaligus pengedar dibekuk oleh tim satuan narkoba Polrestabes Surabaya awal pekan lalu.

Kedua pengedar dan pemakai itu adalah mantan asisten pelatih kesebelasan Deltras Sidoarjo, GN, dan CA, yang merupakan adik kandung mantan pemain nasional asal kesebelasan Surabaya. 

"Dalam pemeriksaan, salah satu tersangka mengaku juga mendistribusikan ke sejumlah pemain bola. Ini yang sedang kami dalami," kata Wakasat Narkoba Polrestabes Surabaya, Kompol Anton Presetyo, Jumat (26/8/2016).

Dalam pemeriksaan itu juga, tersangka sempat menyebut nama beberapa pemain bola, sayangnya Anton tidak bersedia menyebutnya.

"Ini hanya petunjuk awal, perlu pendalaman lagi," ungkapnya.

Sementara itu, GN dan CA, lanjut Anton, ditangkap dari lokasi yang berbeda dengan barang bukti sabu dan peralatan pakainya.

GN diamankan dari Perumda Jenggolo Buduran Sidoarjo dengan barang bukti sabu sabu seberat 1,28 gram, sedangkan CA ditangkap dengan barang bukti 1 plastik berisi sabu seberat 0,66 gram di kawasan Jalan Pogot Baru Surabaya.

Dari pemeriksaan, polisi kembali menangkap langganan kedua tersangka berinisial BD, warga Kalilom Surabaya. BD ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 0,44 gram. BD adalah asisten dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com