Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KBIH Arofah Ikhlas Usahanya Ditutup akibat Peristiwa Haji Filipina

Kompas.com - 25/08/2016, 21:38 WIB
Achmad Faizal

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com — Nurul Huda, pemilik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arofah, Pasuruan, merasa menjadi orang paling bersalah atas berangkatnya 14 anggota jemaah calon haji asal Jawa Timur yang ikut tertahan di Filipina hingga hari ini. 

Atas peristiwa itu, dia bahkan rela dan ikhlas jika usaha KBIH yang dikelolanya ditutup dan izinnya dicabut.

"Saya minta maaf. Jika KBIH saya ditutup akibat peristiwa ini, saya rida," kata pria yang terkenal dengan nama Gus Huda ini, Kamis (25/8/2016).

Baca juga: Keluarga Korban Haji Filipina Maki-maki Pimpinan KBIH Arofah

Dia pun dalam peristiwa ini juga mengaku sebagai korban karena Nurul Mahmudah, istrinya, juga ikut berangkat haji melalui Filipina serta tertahan di sana. 

Nurul Huda tidak sendiri dalam memberangkatkan 14 anggota jemaah haji melalui Filipina. Dia juga bekerja sama dengan agen perjalanan haji asal Jakarta.

"Orang itu bernama Andik, sampai saat ini juga tidak bisa dihubungi, padahal semalam bisa," ujarnya.

Dia sempat membuktikan di hadapan Wagub Jatim dan Bupati Pasuruan yang datang ke rumahnya siang tadi bahwa Andik tidak bisa dihubungi. 

Kepada para anggota jemaahnya, dia mengaku mematok harga Rp 150 juta untuk biaya haji tahun ini dengan menggunakan kuota Filipina.

"Di Filipina ada tokoh agama yang biasa memberangkatkan haji dari negara-negara lain, seperti Indonesia dan Malaysia. Tokoh agama tersebut yang langsung memimpin hajinya," kata Nurul Huda.

Sebanyak 14 anggota jemaah calon haji asal Jawa Timur yang dihimpunnya berangkat dari Pasuruan pada 16 Agustus ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya, menuju Jakarta. Di Jakarta, 14 anggota jemaah bertemu dengan 39 anggota jemaah lainnya yang juga diberangkatkan Andik.

"Dari Jakarta tidak langsung Filipina, tetapi transit dulu di Malaysia. Di sana baru bertemu dengan WNI anggota jemaah haji yang lain," ujarnya. 

Siang tadi, putra dari salah satu anggota jemaah yang diberangkatkannya sempat mendatangi dan mencarinya. Dia dianggap tidak bertanggung jawab karena tidak cepat menginformasikan kepada keluarga anggota jemaah bahwa ada masalah dalam pemberangkatan haji. Sementara itu, keluarga sudah cemas akibat pemberitaan di media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com