Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Warga Jateng Ikut Ditahan Otoritas Filipina Terkait Paspor Palsu

Kompas.com - 24/08/2016, 19:29 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Kantor Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Provinsi Jawa Tengah mencatat setidaknya ada sekitar 19 dari 177 calon jemaah haji asal Jateng yang ditahan otoritas Filipina terkait paspor palsu untuk berangkat ke Tanah Suci.

Paspor 19 calon jemaah haji yang diduga mempunyai identitas palsu ini diterbitkan di dua wilayah di Jateng.

“Iya, ada 19 orang paspornya dari Jateng. Sudah dicek,” kata Kepala Kantor Kemenkumham Jateng, Bambang Sumardiono, saat dikonfirmasi, Rabu (24/8/2016).

Dua wilayah yang menerbitkan paspor palsu diduga berasal dari Kota Semarang dan Kabupaten Pati. Rinciannya, lima paspor dari Imigrasi Kelas I Kota Semarang dan sisanya dari Imigrasi di Pati.

"Tapi berangkatnya ke Filipina lewat mana, kami masih belum tahu," ujar Bambang.

Sebelumnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan setidaknya, ada 177 warga negara Indonesia yang berencana naik haji tersebut menggunakan paspor Filipina dengan maksud memanfaatkan kuota haji di negara Filipina karena keterbatasan kuota di Indonesia.

Kemenkumham akan mengusut dugaan adanya oknum yang terlibat sindikat pemalsuan paspor yang beroperasi di Filipina.

Sebanyak 177 calon jemaah haji asal Indonesia tertahan di Manila karena kedapatan menggunakan paspor Filipina.

Tim Bareskrim Polri Rabu hari ini diberangkatkan ke Filipina untuk menelusuri kasus tersebut untuk mendapat informasi lebih lanjut dari para korban.

Sementara itu, Kepolisian Jawa Tengah ikut menelusuri identitas warga dari Jateng yang berencana ke Tanah Suci melalui jalur Filipina.

Kepolisian akan berkoordinasi penuh dengan pihak imigrasi dan Kementerian Agama terkait identitas para warga.

“Lagi koordinasi kepolisian, Imigrasi, Kementerian Agama itu untuk melihat asal-usul keberangkatannya, tujuannya. Apakah karena bekerja sebagai tenaga kerja di sana kemudian diberangkatkan atau bagaimana, masih dalam proses," terang Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com