Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Hujan Tak Kurangi Titik Panas di Sumatera

Kompas.com - 24/08/2016, 12:38 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, meski sebagian wilayah sempat diguyur hujan, terutama Provinsi Riau, namun jumlah titik panas di daratan Sumatera tidak berkurang. Masih ada sekitar 43 titik panas di Sumatera.

"Untuk di Riau, memang kemarin sebagian daerah di provinsi itu turun hujan. Tapi titik panas cenderung bertahan baik di Riau maupun di Sumatera," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Rabu.

Data terkini BMKG Stasiun Pekanbaru menyebut, jumlah curah hujan lima kabupaten/kota di Riau yakni Kampar dan Indragiri Hilir masing-masing telah turun hujan 14,7 milimeter (mm), Pelalawan 5 mm, Indragiri Hulu 2,8 mm dan Dumai 2,5 mm.

Slamet menjelaskan, pantauan satelit Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baik Aqua maupun Terra mendeteksi 43 titik panas berada di daratan Sumatera atau bertambah satu titik dibanding kemarin terutama di sore hari dengan jumlah total 42 titik.

Titik panas tersebut tersebar pada enam provinsi dengan mayoritas masih terkosentrasi di wilayah Riau 35 titik atau meningkat satu titik dibanding kemarin atau Selasa (23/8) sore berjumlah 34 titik.

"Lalu di Lampung terdeteksi tiga titik panas, diikuti Sumatera Barat dua titik, disusul Sumatera Utara, Jambi dan Bangka Belitung sama-sama berbagi sumbangan satu titik," katanya.

Dia merinci, untuk titik panas di Riau sensor modis pada citra satelit milik NASA menyebut, terpantau di tujuh kabupaten/kota yakni Bengkalis dan Rokan Hilir sama-sama menyumbang 11 titik.

Disusul dengan Pelalawan lima titik panas, Dumai terdeteksi tiga titik, Siak dan Rokan Hulu masing-masing berbagi sumbangan dua titik serta Indragiri Hulu satu titik.

Terdapat tiga daerah dari total 35 titik panas di Riau tersebut dengan jumlah 15 titik diantaranya merupakan titik api karena memiliki tingkat kepercayaan lebih dari 70 persen atau sebagai pertanda potensi karlahut.

"Tiga daerah itu yakni Rokan Hilir tujuh titik api, Bengkalis enam titik api dan Dumai terdeteksi dua titik api," ucapnya.

Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau kemarin dilaporkan, kembali menerbangkan dua unit helikopter jenis MI-8 dan dua pesawat Air Tractor dalam operasi pengeboman air di empat kabupaten/kota di Riau.

Operasi pengeboman air itu dilakukan setelah hasil patroli udara ditemukan sejumlah titik api di wilayah Rokan Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu dan Pelalawan.

"Helikopter hari ini menargetkan pemadaman di wilayah pesisir Riau yakni Bengkalis dan Rokan Hilir. Sementara pesawat Air Tractor diterbangkan ke Pelalawan dan Rokan Hulu," kata Kasi Base Ops Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Mayor Ferry Duwantoro.

Dari pantauan udara, karhutla di Rokan Hilir tepatnya di Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko masih cukup besar. Foto yang dirilis Satgas Udara, terlihat kebakaran terjadi di hamparan lahan yang cukup luas hingga menghasilkan asap tebal membumbung ke udara.

Sementara di Bengkalis wilayah Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, terpantau kebakaran sudah mulai dapat ditanggulangi karena luas lahan terbakar jauh lebih kecil dibanding dengan di Rokan Hilir, tapi masih menghasilkan asap tipis.

Komandan Satgas Karhutla Provinsi Riau, Brigjen TNI Nurendi sebelumnya menyampaikan, total luas kebakaran yang berlangsung selama dua pekan terakhir telah mencapai 600 hektare.

"Mayoritas lahan yang terbakar merupakan lahan milik masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com