Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2016, 08:52 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com – Laut merupakan sumber kehidupan yang utama bagi masyarakat yang hidup di pesisir pantai. Selain limpahan ikan yang banyak, laut juga dapat memberikan limpahan yang lain seperti rumput laut.

Hampir 80 persen masyarakat Kelurahan Palabusa, Kecamatan LeaLea, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara menjadi petani rumput laut. Profesi ini sudah berlangsung sejak lama dan bahkan turun temurun hingga saat ini.

“Kita ini hanya buruh tani yang bantu ikat benih rumput laut di tali. Tali ini panjangnya sekitar 5 meter dan nanti dimasukan ke dalam laut,” kata seorang wanita separo baya, Wa Ida yang telah lama menjadi buruh tani rumput laut, Rabu (24/8/2016).

Ia mengaku dibayar hanya Rp 1.000 per tali rumput laut yang sudah diikat dengan bibit rumput laut. Setiap hari Wa Ida mampu mengikat benih rumput laut sebanyak 20 ikat.

“Iya, kalau bisa ikat 50 ikat, ya kita terima Rp 50.000. Tapi kami biasa ikat 20 ikat saja setiap hari, jadi terima Rp 20.000 saja,” tuturnya.

Menurut Ketua Kelompok Tani Rumput Laut, Uslamin, di Kelurahan Palabusa ini terdapat lebih dari 10 kelompok tani rumput laut. Setiap kelompok mempunyai 10 anggota. Namun saat ini banyak warga Palabusa sedang keluar pergi merantau.

“Ini karena harga rumput laut kurang bagus, harganya Rp 7.500 per kilogramnya. Banyak yang keluar daerah pergi merantau, karena harga itu sangat sulit bagi warga disini,” ucap Uslamin.

Di laut teluk Kelurahan Palabusa, banyak ember plastik yang diikat dengan ikatan rumput laut jenis katoni yang dibiarkan memanjang kedalam laut. Setiap kelompok tani bisa menghasilkan rumput laut sekitar 2 – 3 ton tiap bulannya.

Menurut Uslamin harga rumput laut saat ini belum memenuhi kebutuhan para petani rumput laut. Walau pun demikian, para petani ini masih terus bertahan membudidayakan rumput laut dengan tekunnya.

“Harga begini sebenarnya tidak mencukupi kebutuhan di sini tapi ya bagaimana lagi,” katanya.

Ia hanya berharap, pemerintah bisa membantu menaikan harga rumput laut, sehingga para petani yang ada di Kelurahan Palabusa bisa hidup sejahtera dan lebih baik. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com