Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Medis Terkait Kelainan Wajah yang Dialami Gadis 16 Tahun Ini

Kompas.com - 23/08/2016, 14:18 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Tutik Handayani (16), gadis asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, divonis mengalami sumbing wajah atau facial cleft oleh dokter.

Kelainan yang dialami Tutik tergolong langka karena biasanya sumbing terjadi pada bibir. 

Ketua Tim Rekonstruksi Pasien Tutik, dr Indri Lakhsmi Putri, menjelaskan, sumbing yang dialami Tutik memanjang tidak hanya di bibir, tetapi sampai ke wajah hingga menjadikan kebutaan pada mata.

"Dalam bahasa medis, Tutik disebut mengalami ketidaksesuaian malaformasi kongenital bentuk pada tengkorak dan wajah, dan berkembang ke dalam berbagai bentuk," katanya, Selasa (23/8/2016).

Kejadian malaformasi kongenital terjadi pada 1 dari 33 kelahiran. Sumbing wajah bisa melebar hingga ke daerah sekitar mulut dan hidung hingga jaringan lunak dan tulang pada dagu, mata, telinga, kening, dan dapat sampai ke batas rambut.

Penanganan operasi wajah pada Tutik, diakui Indri, relatif sulit karena terlambat ditangani. Tutik baru dibawa ke rumah sakit ketika usianya sudah menginjak 16 tahun.

"Harusnya operasi seperti ini dilakukan ketika pasien berusia 3 bulan," jelasnya.

Tutik mengalami sumbing wajah sejak lahir. Sejak saat itu pula, dia tidak pernah keluar rumah.

Baca juga: Alami Kelainan Wajah Langka, Gadis Ini Tak Keluar Rumah Selama 16 Tahun

Menurut Fatmawati, ibu Tutik, orang yang tidak pernah kenal Tutik akan takut jika melihat wajah gadis tersebut karena terkesan menyeramkan.

Karena kelainan wajah yang dialaminya, Tutik tidak pernah mengenyam pendidikan bangku sekolah hingga berusia 16 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com