Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2016, 21:17 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kodam III Siliwangi menceritakan kronologi penertiban yang dilakukan anggotanya pada Sabtu malam (20/8/2016).

Kapendam Kodam III Siliwangi Letkol ARH M Desi Ariyanti menjelaskan, saat itu tengah dilakukan patroli dan penertiban komunitas geng motor di wilayah Jabar dan Banten.

Patroli ini terus dilakukan karena beberapa hal. Pertama, membantu pemda dan kepolisian dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Pihaknya juga ingin memenuhi keinginan masyarakat yang kerap khawatir ketika bepergian malam karena kriminalitas.

"Masyarakat khawatir terulangnya kembali kriminalitas yang dilakukan oleh komunitas, geng atau begal motor beberapa waktu yang lalu dan bahkan korban dari kriminalitas komunitas, geng atau begal motor tersebut sampai luka parah dan bahkan meninggal dunia," ujar Ariyanto dalam keterangan resminya, Senin (22/8/2016).

Kedua, kesepakatan di wilayah Bandung tentang aturan batas waktu berkumpul komunitas motor yang diizinkan hingga pukul 22.00 WIB. Kesepakatan ini diambil dalam pertemuan komunitas motor di Bandung dengan Dandim 0618/BS, beberapa waktu lalu.

"Kalau pun ada kegiatan harus memberitahukan dulu ke polisi atau Dandim setempat," tuturnya.

Mengenai perpustakaan jalanan, Kodam III Siliwangi memberikan kesempatan untuk melapor ke Depok Bandung bila terjadi pemukulan saat patroli. Pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut sesuai hukum yang berlaku.

"Namun perlu kiranya ditegaskan, tidak ada prajurit TNI dalam hal ini Kodam III Siliwangi yang melakukan tindak pemukulan. Yang ada adalah beberapa anak muda berkumpul malah membentak-bentak petugas yang sedang melakukan tindakan penertiban," ucapnya.

Baca juga: Dibubarkan TNI, Aktivis Perpustakaan Jalanan Mengadu ke LBH

Dalam rilisnya, Ariyanto mempertanyakan beberapa hal dan mengajak masyarakat berpikir logis. Pertama, mengapa kegiatan membaca buku dilakukan di malam hari di taman yang penerangannya kurang baik.

"Apakah tidak ada lagi tempat di bandung ini yang lebih baik?" tuturnya.

Kedua, sambung Ariyanto, mengapa kegiatan dilakukan lebih dari pukul 23.00?" Bukankah waktu tersebut sudah cukup larut untuk melakukan kegiatan berkumpul," tulisnya.

Ketiga, bagaimana dengan buku-buku yang dibawa oleh komunitas perpustakaan jalanan ini, apakah terjamin kredibilitasnya dan tergolong buku yang diperbolehkan.

"Terakhir, Kodam III Siliwangi akan tetap menertibkan komunitas geng motor dan komunitas lain yang melakukan tindakan berkumpul tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan hanya untuk membantu pemda, pemkot, dan kepolisian wilayah Jabar dalam menciptakan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com