Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut Timor Tecemar Minyak, Nelayan Tepaksa Melaut ke Perairan Kalimantan

Kompas.com - 21/08/2016, 22:14 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Gara-gara Laut Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) tercemar tumpahan minyak kilang Montara perusahaan PTTEP Australasia, ratusan nelayan di Kota Kupang pindah melaut di perairan Kalimantan Selatan.

Para nelayan bepindah melaut menyusul hasil tangkapan ikan menurun drastis, sejak laut Timor mulai terkontaminasi minyak tahun 2009 lalu.

Gap Oma, salah seorang nelayan asal Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang kepada Kompas.com, Minggu (21/8/2016) mengaku, sejak beberapa bulan terakhir melaut di perairan Kalimatan.

Ia memilih ke perairan Kalimantan karena hasil tangkapan ikan lebih banyak daripada di daerahnya.

“Hasil tangkapan ikan kakap merah di Laut Timor menurun drastis sejak pencemaran Laut Timor akibat meledaknya Kilang Minyak Montara pada 21 Agustus 2009. Kami sekarang kesulitan mencari ikan, sehingga kami cari hingga Perairan Kalimantan,” ujarnya.

(Baca: Senin, Pengadilan Australia Gelar Sidang Perdana Pencemaran Laut Timor)

Hal senada juga disampaikan Koodinator Nelayan Wilayah Oesapa, Haji Mustafa yang mengaku, dari 100 perahu nelayan di wilayahnya, kini tinggal 15 perahu yang masih rutin menangkap ikan. Sedangkan 75 perahu lainnya sudah pindah melaut ke perairan Kalimantan.

Akibatnya nelayan di kelurahan tersebut kini mendatangkan ikan kering dari sejumlah daerah seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sorong untuk dijual di pasar ikan setempat. Bahkan 90 ikan kering yang dijual di pasar ikan kelurahan setempat didatangkan dari luar daerah.

"Seperti ikan teri dibeli seharga Rp 28.000 per kilogram dan menjualnya di Kupang seharga Rp 40.000 per kilogram," kata Mustafa.

(Baca: Pencemaran Laut Timor, Presiden Jokowi Diminta Bersurat ke Pemerintah Australia

Bukan hanya itu, lanjut Mustafa, banyak nelayan yang beralih profesi menjadi tukang kayu, batu dan ojek.

“Tentunya apa yang bisa dikeRjakan semuanya dilakukan oleh para nelayan. Padahal selama kerja jadi nelayan pemasukan kami besar. Tapi sekarang malah jadi minus,”kata Mustafa.

Mustafa dan nelayan lainnya di Kota Kupang beharap, agar pemerintah Indonesia dan Australia bisa segera menyelesaikan persoalan tumpahan minyak di laut Timor, sehingga nelayan tidak lagi susah mencari ikan di tempat lain.(K57-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com