Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kodok, Lebah, dan Serigala Raksasa" Muncul di Acara Sedekah Bumi

Kompas.com - 21/08/2016, 15:41 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Mulai dari kodok, lebah, hingga dinosaurus berukuran raksasa tiba-tiba muncul di jalanan yang ada di Desa Sumari, Kecamatan Duduk Sampean, Gresik, Jawa Timur, Minggu (21/8/2016).

Selain para ‘raksasa’ tersebut, juga ada tumpeng dengan tinggi 3 meter di sela acara karnaval antar Rukun Tetangga (RT) tersebut. Acara ini digelar dalam rangka memeriahkan acara sedekah bumi yang dilaksanakan di Desa Sumari.

“Acara ini memang sengaja kami kemas tidak sekedar doa bersama kemudian makan tumpeng, seperti acara sedekah bumi pada umumnya. Tapi kami juga membuat perlombaan antar RT berupa karnaval. Di mana setiap RT, membuat ikonnya masing-masing untuk meraih predikat sebagai yang terbaik,” ucap Kepala Desa Sumari Muhammad Arif Wijaya (34), Minggu (21/8/2016).

Maka dari itu, setiap RT yang ada di Desa Sumari kemudian berkreasi dengan menampilkan ikonnya masing-masing.

RT 01 A mengusung konsep perahu raksasa sebagai ikon, RT 01 B berpakaian dari berbagai macam daerah yang ada di Indonesia, sementara RT 02 menjadikan serigala ukuran besar dan tumpeng dengan tinggi sekitar 3 meter sebagai ikon.

Tidak ingin ketinggalan, RT 03 memilih replika dinasaurus sebagai ikon dengan tinggi mencapai 5 meter, sedangkan RT 04 mengusung konsep lebah jumbo yang dibuat dari rancangan bambu dan kertas dengan ukuran 3x2 meter.

Tema pertanian yang ditampilkan RT 05 mengusung kodok raksasa sebagai ikon. RT 06 A mendandani warganya dengan pakaian ala tentara Republik Indonesia lengkap beserta miniatur tank, serta RT 06 B yang memilih tema raja dan ratu tempo dulu.

“Sedekah desa dengan karnaval seperti ini sudah kesembilan kalinya dilaksanakan di desa kami. Tapi sekedar karnaval biasa dan tidak pakai ikon hewan besar dan tumpeng jumbo seperti sekarang,” ujarnya.

Acara ini disambut gembira oleh para warga karena peringatan rutin setiap tahun ini dikemas dengan tontonan yang menghibur.

“Dengan peringatan seperti ini membuat warga menjadi kreatif. Tidak sekedar melakukan sedekah desa dengan berkumpul dan makan tumpeng bersama di balai desa, kemudian terus pulang setelahnya,” ujar Iksan Hadi, Ketua Panitia.

Meski di bawah sengatan terik matahari, warga Desa Sumari tetap antusias mengelilingi kampungnya sambil mempertontonkan ikon yang telah dibuat selama satu bulan. Begitu pula warga yang menonton yang rela menyaksikan di bawah terik matahari.

“Para warga juga tambah antusias karena kepala desa juga menyediakan hadiah berupa uang tunai dari kantong pribadinya dan tidak memakai anggaran desa,” ungkapnya.

Akhirnya, setelah melalui penilaian yang meliputi tiga aspek yakni, penampilan, kekompakan tim saat karnaval, serta kreativitas, RT 05 yang mengusung tema pertanian dengan ikon kodok raksasa ditetapkan sebagai pemenang.

“Dari hasil penilaian dewan juri, maka pemenang dalam perlombaan karnaval kali ini adalah RT 05. Karena selain memenuhi tiga aspek penilaian dengan poin tertinggi, juga konsep pertanian yang diusung sesuai dengan mayoritas warga, yang sebagian besar adalah petani,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com