Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 6 Kasus Serupa, Bayi Berkepala Dua di Gresik Hidup Terlama

Kompas.com - 20/08/2016, 11:30 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Bayi berjenis kelamin perempuan yang terlahir dengan kondisi dua kepala di Gresik, Jawa Timur, menorehkan "rekor" tersendiri.

Dari enam kasus serupa yang ditangani RSUD dr Soetomo Surabaya, baru bayi dari pasangan Dianto (32) dan Sri Wahyuni (33) yang hidup lebih lama, yakni 10 hari. Sedangkan sebelumnya masa hidup kurang dari satu minggu.

Bayi berkepala dua ini terlahir, Selasa (9/8/2016) lalu dan meninggal pada Jumat (19/8/2016) kemarin.

Baca juga: Bayi Berkepala Dua Meninggal karena Alami Kebocoran Jantung

“Dari enam kejadian yang sama, yang sempat ditangani tim dokter RSUD dr Soetomo, rata-rata proses kehidupan bayi itu antara lima hingga enam hari saja,” kata Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSUD Ibnu Sina, Wiwieka Merbawani, Sabtu (20/8/2016).

“Kami dan juga pihak rumah sakit sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam perawatannya. Namun Tuhan berkata lain, karena bayi tersebut mengalami kebocoran jantung, yang membuat fungsi aliran darah menjadi tidak stabil,” sambungnya.

Sebelumnya, bayi berkepala dua itu dilahirkan di RSUD Ibnu Sina melalui operasi caesar selama sekitar setengah jam pada Selasa lalu. Bayi tersebut lahir dengan berat badan 4.200 gram dan panjang 43 sentimeter.

Baca juga: Dokter Nilai Peluang Hidup Bayi Berkepala Dua Kecil

Ia terlahir dengan satu badan, namun dengan dua kepala. Bayi tersebut hanya memiliki satu jantung, satu paru-paru, dan satu ginjal.

Dengan terlahir dua kepala, sang bayi memiliki dua hidung, empat telinga, dan dua mulut.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberikan ketabahan dan keikhlasan oleh Tuhan dalam menjalani ujian ini,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com