Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ingin Seluruh Trotoar di Bandung Secantik di Jalan Asia Afrika

Kompas.com - 19/08/2016, 17:36 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung tengah melakukan renovasi massal trotoar di Bandung. Pada tahun ini, ada 15 titik pedestrian yang akan diperbaharui mirip dengan yang ada di Jalan Asia Afrika.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memberi arahan kepada 11 pemenang tender pembangunan trotoar di Bandung, Jumat (19/8/2016) siang. Kepada para kontraktor, dia mengingatkan agar tiap pekerjaan selesai tepat waktu.

"Saya ingin memastikan, keburukan tahun lalu tidak terulang. Membongkar kelamaan, gundukan mengganggu warga, beton berpola harus dikerjakan di awal, jangan down speck, tak boleh telat seperti kasus Jalan Riau. Akhir tahun saya cek, harus bagus seperti (yang di Jalan) Asia Afrika," ujar pria yang kerap disapa Emil itu.

Untuk memastikan renovasi berjalan lancar, Emil sewaktu-waktu akan turun ke lapangan mengecek perkembangan pembangunan. Sebab itu, dia mengingatkan agar tak pelanggaran selama pembangunan.

"Saya titip koordinasi di lapangan karena proyeknya banyak sekali. Saya akan banyak inspeksi ke lapangan. Lokasinya istimewa, di kawasan Dipatiukur, Simpang Dago, Jalan Sudirman, daerah selatan juga seperti Cibaduyut, Kopo, dan Moch. Toha dan Wastukancana," ungkapnya.

Dalam pembangunan trotoar di Bandung, Emil bakal menggunakan dua jenis lantai, yakni granit dan beton berpola.

"Pesannya, Bandung yang walkable tahun ini dikerjakan semua. Saya ingatkan saya akan banyak di lapangan, kalau ingin tenang kepala kontraktornya harus di lapangan," ujarnya.

Sekretaris Dinas Binamarga dan Pengairan (DBMP)  Kota Bandung Agoes Sjafrudin menuturkan, pembangunan trotar di Bandung memakan biaya tak kurang dari Rp 215 miliar dengan rincian Rp 163 miliar dari Pemkot Bandung dan Rp. 52 miliar bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Beberapa pembangunan sudah mulai dilakukan, kami memang tidak bisa selesai serentak, karena lelangnya juga diselenggarakan tidak bersamaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com