Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Jasa Fatmawati, Ribuan Pelajar di Semarang Jahit Bendera Sepanjang 71 Meter

Kompas.com - 17/08/2016, 19:36 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Ingin menjiwai bagaimana ibu Fatmawati menjahit kain bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat Proklamasi kemerdekaan RI, sedikitnya seribu siswa sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (17/8/2016) siang, secara kolosal menggelar aksi menjahit bendera merah putih sepanjang 71 meter, di lapangan Jetis, Bandungan.

Kain merah dan kain putih dengan masing-masing lebar satu meter ini dipancangkan pada puluhan batang bambu. Setelah terbentang, kedua kain yang mempunyai arti berani dan suci tersebut lantas disatukan dengan jahitan tangan ribuan siswa sekolah secara bergantian.

Mereka nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut, kendati dibutuhkan konsentrasi tinggi. Sebab bentangan kain yang cukup panjang ini, seringkali dihempas hembusan angin gunung yang kuat.

Walhasil proses menjahit menjadi tidak mudah. "Menjahit bendera ini simbol mempersatukan negara Indonesia agar rakyatnya tambah jaya, makmur dan tenteram," ungkap Dina Rusanti (12), salah seorang peserta.

Aksi menjahit bendera Merah Putih sepanjang 71 meter yang diinisiasi oleh Yayasan Pendidikan Islam Rifaiyah Al-Mina ini juga turut disaksikan oleh ribuan warga yang terletak di kaki Gunung Ungaran tersebut.

Kepala Sekolah SMK Al-Mina Bandungan, Nikma Lailatul Qodariyati, mengaku ide untuk menggelar aksi jahit bendera 71 meter dalam memperingati HUT RI ke-71 ini merupakan ide spontanitas.

Ide ini muncul dua hari menjelang Kari Kemerdekaan. "Satu sisi kami senang karena bisa berkontribusi menggelar aksi nasionalisme. Tapi terus terang kami sempat pusing karena persiapannya sangat mepet," kata Nikma.

Ia menjelaskan bahwa panjang kain 71 meter menyimbolkan usia kemerdekaan RI yang sudah memasuki usia 71 tahun. Sedangkan menjahit tangan bendera merah putih ini bertujuan agar para siswa bisa merasakan atmosfer nasionalisme yang bergemuruh saat menjelang proklamasi kala itu.

Khususnya momentum saat Fatmawati menjahitkan bendera Merah Putih. "Sebagai aksi nasionalisme, harapannya akan memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat untuk bisa menghargai jasa-jasa para pahlawan. Terutama menghargai Hari Kemerdekaan ini dengan acara yang berbeda," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com