Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Paskibra Cilik Bersiap Kibarkan Merah Putih di Perbatasan Indonesia...

Kompas.com - 17/08/2016, 05:51 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kulitnya yang hitam semakin legam dipanggang terik matahari.

Peluh yang menetes tak dihiraukannya. Konsentrasinya cuma tertuju penuh pada langkah kaki menuruni tangga, sembari menopang nampan yang berisi bendera merah putih.

Marwa Arung Armadani, siswi kelas V SDN Utama 1 Nunukan ini tak terlihat lelah, ketika gladi resik pelaksanaan upacara bendera dalam rangka memperingati HUT ke 71 RI.

“Kami paskibra cilik siap mengibarkan bendera merah putih di perbatasan,“ kata dia di sela istirahat latihan Minggu (15/6/2016) lalu.

Semangat dan optimisme terlihat di wajah 71 peserta pasukan pengibar bendera cilik yang lebih dari sebulan terakhir menjalani latihan baris berbaris di bawah pengawasan anggota TNI AL Nunukan.

Mereka memahami tugas mereka tidak ringan untuk mengibarkan bendera dalam upacara peringatan hari kemerdekaan di Stadion Sei Bilal, Nunukan.

Dulunya siswa SD di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara ini lebih banyak libur sekolah ketika pelaksanaan peringatan HUT RI. Sebab, para guru harus mengikuti upacara bendera di Kantor Bupati Nunukan.

Namun sejak lima tahun terakhir, seluruh siswa SD khususnya di Pulau Nunukan memiliki agenda kegiatan baru.

Setiap menjelang peringatan HUT RI, mereka berkesempatan menjadi anggota paskibra cilik.

Tradisi ini bermula dari keprihatinan sejumlah orangtua siswa SD 05 Nunukan. Sebab saat HUT RI siswa sekolah dasar ini dulu justru tidak ikut merasakan semangat kemerdekaan.

Jauhnya letak Kantor Bupati Nunukan yang berada di Kecamatan Nunukan Selatan menjadi kendala bagi siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Nunukan untuk mengikuti upacara bendera.

Akhirnya, dengan semangat beberapa orangtua siswa SD 05 membentuk paskibra cilik di lingkungan sekolah.

Kendala biaya untuk menopang kegiatan paskibra cilik disikapi dengan urunan bersama dan mengedarkan proposal demi terlaksananya kegiatan pengibaran bendera di lingkungan sekolah mereka.

“Untuk seragam saja satu anak bisa Rp 700 ribu. Ini dikalikan 71 siswa peserta paskibra cilik. Beruntung orangtua siswa mendukung dengan urunan dan pantia mengedarkan proposal bantuan,” ujar Sekretaris Pelaksanaan Kegiatan Paskibra Cilik Abdul Wahid.

Di benak Marwa kecil yamg masih duduk dikelas 3 sekolah dasar, menjadi bagian pasukan pengibar bendera pusaka ternyata menjadi obsesi tersendiri demi melihat gagahnya mengenakan seragam putih putih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com