Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam Minta Semua Pihak Beri Dukungan Moril bagi Keluarga Korban Sandera

Kompas.com - 15/08/2016, 17:52 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Masa depan tujuh anak buah kapal Tugboat Charles yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina semakin tak menentu.

Panglima Kodam VI Mulawarman MayjenTNI  Johny L Tobing meminta agar keluarga korban selalu tabah meski di bawah bayang-bayang ultimatum pembunuhan oleh para penculik.

"Kami hanya bisa memberi saran kepada mereka (keluarga) ya berdoa saja kepada Tuhan," kata Johny seusai acara silaturahim antara Keluarga Besar TNI dan media massa di Balikpapan, Senin (15/8/2016).

Menurut Johny, tidak banyak yang bisa dilakukan yang bisa berdampak langsung kepada keluarga korban. Namun, pemerintah Indonesia masih terus berupaya dengan semua daya untuk membebaskan sandera, mulai dari negosiasi, pertemuan antara kementerian, hingga tingkat diplomat.

Perbedaan wilayah negara membuat upaya pembebasan itu harus ditempuh lewat banyak hal, termasuk menggerakkan tentara. TNI kini dalam posisi menunggu perintah untuk bergerak.

"Karena kami diperintah ini-itu, siapkan ini-itu, tentu kami siapkan. Tapi kalau bagaimana mereka pulang sekarang, kami tak bisa apa-apa," kata Johny.

"Tidak mungkin kalau mengatasi secara langsung. Tetap tidak bisa karena ini antarnegara," ujarnya.

Ia berharap semua pihak bisa memberi dukungan moril bagi keluarga korban, baik itu dari pemerintah daerah hingga perusahaan tempat korban bekerja. Ia juga mengharapkan media massa terus memberitakan seluruh upaya pemerintah agar bisa membangkitkan moril keluarga sandera.

"Yang utama bagaimana kita semua bersinergi, sehingga kita bisa terus memberi dukungan moril pada keluarga," kata Johny.

Penyanderaan terhadap anak buah kapal asal Samarinda itu dilaporkan sejak 20 Juni 2016. Saat itu, TB Charles yang membawa 13 ABK tengah menarik kapal tongkang Robby di perairan Jolo, Filipina selatan. Dari 13 ABK, enam di antaranya dibebaskan dan telah pulang ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com