Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan Bus yang Menewaskan 2 Anggota Pramuka

Kompas.com - 15/08/2016, 15:20 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS,com – Satuan Lalu Lintas Polres Poso, Sulawesi Tengah, akhirnya secara resmi menetapkan sopir bus sekolah sebagai tersangka tunggal dalam peristiwa laka lantas bus terguling di jalur trans Sulawesi, Desa Kuku, Kecamatan Pamona Utara, Minggu (14/8/2016.

Vence Tiwa (32), warga Kelurahan Lawanga, Kecamatan Poso Kota Utara, dijadikan tersangka setelah menjalani proses pemerikasaan secara maraton di Mapolres Poso, Senin (15/8/2016).

Vence adalah sopir bus sekolah bernomor pelat DN 7704 E yang terguling hingga menewaskan 2 anggota pramuka pelajar dari SMKN 1 Poso Kota.

Baca juga: Bus Sekolah Terguling di Poso, 2 Anggota Pramuka Tewas

Kasat Lantas Polres Poso, AKP Anton Muhammad yang dikonfirmasi di ruangannya, Senin kepada Kompas.com mengakui, dari hasil penyelidikan di lapangan dan keterangan sejumlah saksi, Vence ditetapkan menjadi tersangka.

Menurut Kasat, saat kejadian, tersangka diketahui telah mengendarai bus yang melebihi kecepatan normal dan berusaha melambung kendaraan yang lain saat kondisi jalan licin atau berbahaya.

"Semua yang terkait dalam lakalantas tersebut sudah kita periksa, termasuk memintai keterangan sopir dan hasilnya memang kita temukan ada kelalaian oleh sopir dan sudah kita tetapkan tersangka. Sekarang sudah kita tahan untuk penanganan proses hukum lebih lanjut," ungkap Anton.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Kabupaten Poso, Syahrul Natsir selaku penanggung jawab bus sekolah saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kondisi mobil yang terguling cukup baik.

Dijelaskannya, pasca-kejadian, Dinas Perhubungan langsung ke lokasi untuk memeriksa seluruh komponen dan peralatan yang ada pada bus sekolah. Pihaknya tidak menemukan adanya kekurangan. Kondisi ban dan rem yang berfungsi dengan baik.

"Dari hasil oleh TKP yang dilakukan secara bersama-sama dengan polisi, kita tidak menemukan adanya kekurangan atau kelainan pada kendaraan, termasuk rem dan ban berfungsi cukup bagus. Mungkin ini namanya musibah, apalagi sopir yang membawa adalah sopir senior dan sudah lama kita pakai," jelas Anton.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedua anggota pramuka yang tewas dalam peristiwa mobil bus terguling tersebut masing-masing Stella, warga Desa Watuawu dan Muhammad Al Farid, warga Desa Toyado.

Keduanya sudah dimakamkan pada Senin siang sekitar pukul 13.30 Wita.

Sementara empat orang anggota pramuka lainnya yang ikut menjadi korban dan mengalami luka berat masih terus menjalani pemeriksaan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Poso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com