Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahkan Rekor Muri, Tahanan Ikut Lomba Terompah Pakai Kostum Adat Sakera

Kompas.com - 15/08/2016, 12:49 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Kota Pasuruan, Jawa Timur, ikut andil dalam lomba jalan dengan terompah panjang secara serentak di seluruh lapas dan rumah tahanan di Indonesia.

Lomba untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia itu digelar dalam rangka memperingati HUT ke-71 Kemerdekaan RI yang digagas oleh Kementerian Hukum dan HAM, Senin (15/8/2016).

Selain berlomba jalan terompah, sebanyak 20 warga binaan memakai kostum adat sakera, yakni kaus warna belang merah-putih dibalut jas dan bawahan hitam.

Mereka juga menenakan ikat kepaa odheng tapoghan dan di pinggangnya terikat sabuk katemang raja.

Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Kelas II-B Kota Pasuruan Marwan Andrianto mengatakan, pemakaian kostum sakera itu untuk menunjukkan ciri khas warga Pasuruan. Selama ini, Pasuruan dikenal dengan tokoh Sakera, seorang pejuang beretnis Madura.

"Di Pasuruan ini kan dikenal dengan Sakera. Ada juga Sakeramania," kata Marwan.

Ia menyebutkan, sudah ada instruksi dari Kemenkumham agar peserta lomba memakai pakaian adat masing-masing saat pemecahan rekor Muri lomba terompah panjang. Maka dipilihlah pakaian adat yang unik untuk peserta.

Ada dua rekor Muri yang dipecahkan. Selain lomba terompah panjang, juga menyanyikan lagu Hari Merdeka serentak oleh seluruh warga binaan di seluruh lapas dan rutan seantero Indonesia.

Tidak seperti lomba terompah, warga binaan di Lapas Kota Pasuruan menyanyikan lagu Hari Merdeka tanpa mengenakan pakaian khusus.

Namun, saat melantunkan lagu tersebut, 314 warga binaan di sana membentuk formasi 71 RI di atas lapangan Lapas sebagai tanda memperingati HUT ke-71 RI.

Setelah lomba terompah dan menyanyikan lagu Hari Merdeka selesai, selanjutnya ada laga eksibisi. Polisi yang hadir beradu cepat di atas terompah panjang melawan petugas lapas dan warga binaan.

Pemecahan rekor Muri juga dilakukan di Papua Barat. Lebih dari 800 narapidana di provinsi tersebut terlibat bersama dalam lomba terompah dan menyanyi lagu Hari Merdeka.

Puluhan warga binaan didandani dengan memakai kostum adat yang dari Suku Arfak, Bugis, Maluku dan Jawa.

Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua Barat Agus Soekono mengatakan, lomba ini dilakukan secara serentak oleh para warga binaan di lapas dan rutan seluruh Indonesia.

"Lagu Hari Merdeka dan lomba terompah ini dilakukan secara bersama-sama dengan target 150.000 narapidana di seluruh Indonesia," ujarnya.

Lomba terompah dipilih karena sebagai olahraga tradisional yang memiliki filosofi. Terompah dapat berjalan kalau ada kerja sama dan gotong royong dari semua peserta.

"Ini bukan hanya mengejar rekor Muri, tetapi juga memberi motivasi bagi warga binaan untuk selalu bekerja sama dan berekspresi serta ikut merayakan Kemerdekaan RI," kata dia.

Dengan kegiatan ini, semua napi atau warga binaan ikut berbaur bersama. Acara itu menjadi kesempatan para napi untuk tertawa bersama rekan sesama blok dan berlomba sambil berjatuhan karena tidak kompak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com