MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Anton Charlian menegaskan, siapapun yang bersalah dalam bentrokan antara Kepolisian dengan Satpol PP di Kota Makassar akan ditindak tegas sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
"Siapa pun yang salah kita tetap akan proses. Kalau anggota polisi yang salah, kita tetap proses. Begitu juga dengan Satpol PP, jika salah kita tetap akan proses. Biarkan penyidik melakukan tugasnya dulu," tegas Anton.
Anton juga telah memerintahkan seluruh anggotanya, agar tidak melakukan tindakan di luar dari perintah. Sebab, saat ini kedua pihak diharapkan bisa menahan diri.
"Semua cooling down dulu. Yang penting kota Makassar bisa kembali dulu aman dan tenang. Biarkan proses berjalan lah. Memang saya akui, kerja sama antarinstansi di Makassar kurang bagus," tambahnya.
Dipicu Salah paham
Sebelumnya telah diberitakan, bentrokan antara anggota Polisi melawan anggota Satpol PP Kota Makassar menelan korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.
Seorang anggota Sabhara Polda Sulsel, Bripda Michael Abraham Rieuwpassa tewas. Bripda Michael tewas saat anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel melakukan penyerangan ke Kantor Balai Kota Makassar.
Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab tewasnya Bripda Michael. Namun jenazah korban masih berada di RS Bhayangkara dilakukan autopsi.
Selain Bripda Michael, seorang anggota Satpol PP Kota Makassar terkena tikaman dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
Saat ini, situasi berangsur aman dan terkendali. Namun sebelumnya, situasi di tengah kota Makassar ricuh akibat bentrokan di kedua instansi tersebut.
Bentrokan antara anggota Sabhara Polrestabes Makassar serta Polda Sulsel melawan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Makassar terjadi di Anjungan Pantai Losari, Sabtu (6/8/2016) hingga minggu (7/8/2016) dinihari.
Kedua bela pihak saling kejar-kejaran di sepanjang Anjungan Pantai Losari. Bahkan, Polisi puluhan kali melepaskan tembakan.
Bentrokan ini dipicu hanya kesalah pahaman. Dimana, dua anggota Sabhara Polrestabes, Bripda Hendrik dan Bripda Asmat berpakaian dinas mengendarai motor dinas trail masuk ke Anjungan Losari.
Entah mengapa, keduanya terlibat percekcokan dengan seorang anggota Satpol PP, Safri. Tidak lama kemudian, kedua anggota Sabhara Polrestabes Makassar itu terlibat perkelahian dengan Safri dan anggota Satpol PP lainnya.
Perkelahian pun berhasil redam dan kedua anggota Polrestabes Makassar itu pergi meninggalkan Anjungan Pantai Losari. Ternyata, keduanya pergi melaporkan kasus pengeroyokan yang dialaminya di kantornya di Polrestabes Makassar.
Tidak lama kemudian, puluhan anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel melakukan penyerangan di kantor Balai Kota Makassar.
Puluhan kendaraan roda empat dan dua rusak. Termasuk kaca-kaca kantor Balai Kota Makassar pecah. Bahkan, banyak darah berceceran di lantai.