Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jabar Cari Tahu Dampak Peredaran Camilan "Bikini"

Kompas.com - 05/08/2016, 13:08 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Polda Jawa Barat masih mengumpulkan bukti-bukti mengenai peredaran camilan berkonten pornografi Bihun Kekinian (Bikini).

Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Bambang Waskito mengatakan, pengumpulan bukti ini diperlukan sebelum mengambil keputusan tentang penindakan terhadap masalah tersebut.

"Ini mau dirapatkan dulu, enggak usah buru-burulah. Ini kan proses, jadi perlu waktu. Kita jangan memutuskan sesuatu yang buru-buru yang tidak didasari dengan fakta," ujar Bambang saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (5/8/2016).

Bambang menjelaskan, polisi akan menganalisis dampak yang mungkin ditimbulkan dari peredagan makanan ringan dengan gambar ilustrasi tubuh wanita tersebut.

Dia berpendapat, polisi harus lebih teliti melakukan penyelidikan sebelum informasi disebarluaskan kepada masyarakat. Jangan sampai, lanjut Bambang, warga mendapat informasi yang tidak benar dan berpotensi meresahkan.

"Yang ada nanti malah salah masyarakat menerima informasi yang tidak benar gitu. Sebetulnya kalau polisi aparat penegak hukum itu sudah bicara, itu sudah A1 (jelas). Ini masih dalam proses penyelidikan, pengumpulan data, pengumpulan fakta yang ada. Sudah berakibat jelek atau belum, apa akibatnya," kata dia.

Keberadaan camilan tersebut dipermasalahkan oleh Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat. Selain tentang gambar kemasan makanan yang dianggap porno, MUI Jabar juga mempermasalahkan penyalahgunaan logo halal pada kemasan tersebut.

(Baca juga Logo Halal Dipalsukan, MUI Undang Produsen Makanan Bikini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com