Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa pada Bupati, Petani Garam di Bima Tutup Jalan

Kompas.com - 03/08/2016, 21:07 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Puluhan warga memblokade jalan dengan batu, kayu, dan drum di ruas jalan Desa Tala Biu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (3/8/2016).

Aksi ini dilakukan karena warga kecewa kepada Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri yang tidak hadir dalam audensi terkait anjloknya harga garam.

Dalam pertemuan di lapangan terbuka itu, pemerintah setempat diwakili oleh Asisten II, Kepala Bappeda, Kepala Bagian Hukum, Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Bima, serta Ketua Komisi II DPRD Bima.

Pertemuan terbuka itu tidak menuai hasil. Warga geram dan langsung mengamuk karena Indah tak kunjung datang.

"Jangan biarkan kami menunggu tanpa ada penjelasan, padahal sudah kami undang, tapi tidak datang," ujar koordinator aksi, Indra.

Menurut mereka, penutupan jalan negara tersebut sebagai bentuk protes keras para petani garam terhadap pemerintah yang dianggap kurang tanggap mengatasi merosotnya harga garam.

"Ketidakpedulian pemerintah justru menambah emosi petani," kata Indra.

Mereka menuntut pemerintah segera menetapkan peraturan daerah tentang standardisasi harga garam. Mereka menilai bahwa harga jual garam tidak sebanding dengan biaya produksi.

"Harga garam Rp 5.000 per karung (50 kg) itu tidak memberikan keuntungan untuk petani, sementara biaya produksi jauh lebih besar daripada harga jual yang didapat," ujar Indra.

Akibat penutupan jalan tersebut, arus lalu lintas sempat lumpuh beberapa saat.

Bersamaan dengan aksi warga itu, ada agenda pelantikan 57 Kades di kantor Bupati Bima.

Mendapat informasi adanya aksi warga, Indah langsung bergerak ke lokasi untuk mendengarkan secara langsung tuntutan massa.

Setelah berdialog, Indah merespons positif segala tuntutan warga dan menandatangani beberapa poin kesepakatan untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku.

"Seharunya tidak perlu melakukan aksi blokir jalan karena pada prinsipnya pemerintah tidak pernah menutup ruang untuk warga yang mau berkonsultasi," ujar Indah di hadapan massa.

Setelah mendapat tanggapan dari Bupati Bima, warga kembali membuka jalan dan membubarkan diri dengan tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com