Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Berdesakan di Pemakaman Freddy Budiman

Kompas.com - 30/07/2016, 06:51 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Kumandang tahlil menggema dari rumah Freddy Budiman di Jalan Krembangan Baru VII/6A, Surabaya, bersamaan dengan kedatangan ambulans, Jumat (29/7/2016).

Dari tempat duduk di samping sopir ambulans, seorang perempuan bercadar turun lebih dulu dan langsung masuk rumah dikawal beberapa warga.

Tidak lama kemudian, peti jenazah Freddy di bawa masuk ke rumah. Namun sempat mengalami kesulitan karena sempitnya gerbang timur. Kerumunan warga membuat jalan masuk ke rumah semakin sempit.

Pembawa peti beberapa kali berteriak agar warga menjauh dari peti mati.

"Muga-muga oleh dalan padang, panggonan penak," teriak seorang warga saat jenazah Freddy masuk ke rumah duka.

Jenazah Freddy di rumah duka hanya sekitar 10 menit. Setelah dipindah ke keranda, jenazah dibawa ke Masjid Nurrahmah yang berjarak 200 meter dari rumah duka. Ratusan warga mengiringi jenazah Freddy menuju masjid berwarna hijau itu.

Selama jenazah berada di masjid, warga berkerumun di sekitar. Beberapa warga masih mengabadikan momen saat jenazah disalatkan.

Usai dishalatkan, jenazah dibawa ke TPU Kalianak. Mayoritas warga berjalan kaki mengiringi jenazah Freddy. Hanya sebagian kecil yang berangkat ke makam mengendarai motor.

Pemakaman Freddy diiringi isak tangis dari sebagian kerabat, rekan hingga keluarga. Ratusan orang datang untuk memberikan salam perpisahan kepada Freddy di TPU Kalianak atau Makam Mbah Ratu.

Bahkan, pemakaman Freddy pun juga dipenuhi dengan warga setempat. Beberapa di antaranya rela berdesak-desakan demi menyaksikan proses pemakaman.

Jenazah tiba di lokasi pukul 15.00. Kedatangan jenazah ini dikawal ketat oleh polisi dari Polsek Krembangan. Jenazah sempat susah dibawa ke liang lahat, karena saking banyaknya orang yang datang untuk melihat.

Sebagian mereka ada yang rela memanjat pohon. Tidak lupa, mereka juga mengeluarkan ponsel untuk memotret atau membuat video momen pemakaman Freddy.

Keluarga Freddy yang ikut datang ke makam menggunakan pakaian tertutup dan wajah hampir tertutup serta menggunakan kacamata. Sesekali, ada anggota keluarga Freddy yang terlihat menyeka air mata.

Pemakaman berjalan dengan lancar meski sebelumnya makan digenangi air. Isak tangis keluarga pecah setelah jenazah dikubur.

Rosyid Akbar (35), warga Krembangan, mengaku ikut datang berdesakan karena penasaran dengan Freddy. Meski tidak sempat mengenalnya, dia ingin ikut mendoakannya agar segala amal diterima.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com