Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menderita Gizi Buruk, Bertahun-tahun Juliana Diobati oleh Dukun

Kompas.com - 29/07/2016, 19:09 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Juliana (8) gadis kecil penderita gizi buruk anak dari pasangan Hasan (39) dan Sambimah (35), warga miskin di pedalaman Kabupaten Aceh Barat, hanya bisa terbaring di rumahnya.

Orang tua bocah bernasib malang itu mengaku tidak mempunyai biaya untuk membawa anaknya berobat ke rumah sakit. Sehingga semenjak berusia tiga tahun, Juliana hanya diobati dukun.

“Awalnya anak saya sejak lahir hingga beranjak umur 2 tahun sehat dan pintar seperti anak-anak lain, kemudian dia pelan-pelan mulai sakit hingga tidak dapat bangun dari tempat tidur dan berbicara lagi sampai sekarang," kata Hasan, kepada wartawan , Kamis (28/07/16).

Ia mengatakan, saat awal sakit Juliana sempat di bawa ke Puskesmas dan RSUD Cut Nyak Dhien.

"Hanya diberi obat biasa saja. Tidak pernah dibilang menderita gizi buruk. Kami pikir sakit kampung makanya kami berobat di dukun saja,” kata petani yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) ini.

Menurut Hasan, kondisi kesehatan anaknya makin parah hingga tak lagi keluar suara dan bahkan buang air besar di tempat tidurnya sejak bulan puasa tahun 2015 lalu. 

Anaknya sempat dibawa ke RSUD Cut Nyak Dhien, Meulaboh untuk mendapatkan perawatan. Namun setelah menjalani perawatan medis beberapa hari. kondisi Juliana tidak kunjung membaik.  Anwar pun memutuskan untuk membawa pulang anaknya berobat di kampung.

“Dulu pernah saya bawa ke rumah sakit, tapi kondisi anak saya tidak ada perubahan, sehingga saya bawa pulang dan berobat tradisional di kampung saja,” ujarnya.

Kondisi Juliana itu, akhirnya diketahui oleh sejumlah nahasiswa Universitas Teuku Umar Negeri Meulaboh yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN).

Mereka menyebarkan foto kondisi Juliana ke media sosial hingga petugas medis di Puskesmas Kecamatan Woyla Timur menjemput Juliana dibawa ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

“Sebelum anak saya dijemput oleh pihak Puskesmas, ada mahasiswa yang datang ke rumah, mungkin setelah difoto disebarkan ke internet, makanya selang dua hari anak saya langsung dijemput dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah penangananya sekarang sudah bagus,” kata Hasan.

Sementara itu, Kepala RSUD Cut Nyak Dhien Dokter Akbar menyebutkan, Juliana akan ditangani secara maksimal oleh tim dokter spesialis karena berat badan pasien saat dibawa ke rumah sakit dua hari lalu hanya 13 kilogram. Padahal normalnya untuk berat badan anak seusia Juliana 25 kilogram.

“Kalau dilihat kondisi dan berat badan memang gizi buruk, tapi kita akan melakukan penaganan maksimal, kemungkinan banyak macam penyakitnya, sehingga sekarang kita perbaiki dulu asupan gizi, dan selama mendapat perawatan berat pasien sudah bertambah 3 kilogram”, ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com