Sragen Bilingual Boarding School Tak Lagi Kerja Sama dengan Turki

SRAGEN, KOMPAS.com - Kepala Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) di Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, Amir Zubaidi menyatakan bahwa pihaknya tidak lagi menjali kerja sama dengan lembaga di Turki.

Amir mengakui bahwa sekolah yang dipimpinnya pernah menggunakan sejumlah buku karangan Fethullah Gullen, seorang ulama Turki, untuk menjadi bacaan perpustakaan siswa.

Namun, sejak Juni 2015, SBBS tidak lagi menjalin kerja sama dengan kelompok apa pun di Turki.

SBBS juga sudah tidak berafiliasi dengan lembaga Pacific Countries Social And Economic Solidarity Association (Pasiad). Pasiad dituding menjadi pelopor kudeta pemerintahan Erdogan di Turki beberapa waktu lalu.

"Jadi data yang beredar saat ini adalah data lama karena sejak Juni 2015 kami mereview ulang kerja sama dengan Pasiad dan akhirnya memutuskan kerja sama. Kita saat ini sedang dalam proses mencari rekanan baru yang sesuai dengan rekomendasi pihak kementerian," kata Amir, Jumat (29/7/2016).

Terkait buku karangan Gullen, Amir menyatakan bahwa buku itu bukan merupakan bacaan wajib. Namun, selama bekerja sama dengan Pasiad, ada salah satu program kegiatan sekolah adalah reading camp.

"Jadi itu salah satu koleksi buku kami di perpustakaan kami dan dalam program reading camp siswa bebas memilih buku apa saja untuk didiskusikan," kata Amir.

Amir tidak khawatir dengan permintaan Kedutaan Besar Turki di Indonesia terhadap pemerintah RI untuk menutup sekolah-sekolah yang terkait dengan kelompok kudeta di Turki.

Menurut Amir, SBBS sudah tidak lagi bekerja sama dengan kelompok yang dituding melakukan kudeta pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Kegiatan belajar mengajar masih normal dan kita pun tidak terlalu khawatir akan ancaman penutupan tersebut," kata Amir.

Selain SBBS, pemerintah Turki juga meminta Indonesia menutup Pribadi Bilingual Boarding School di Depok dan Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, dan Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta.