Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dieksekusi Mati, Ini Pesan Terakhir Michael Titus Igweh

Kompas.com - 29/07/2016, 18:08 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

CILACAP, KOMPAS.com - Michael Titus Igweh, salah satu terpidana mati asal Nigeria yang dieksekusi, Jumat (29/7/2016) dini hari tadi memberikan pesan terakhirnya untuk dipublikasikan.

Melalui kuasa hukumnya Titus merekam curahan hatinya yang terakhir beberapa saat sebelum dirinya dibawa ke lapangan tembak Tunggal Panaluan, Nusakambangan untuk menghadap regu tembak.

Kuasa Hukum Titus, Susanti Agustina, membeberkan sebuah rekaman suara terakhir kliennya sesaat dirinya mendampingi di ruang tunggu eksekusi. Ia diminta untuk mempublikasikannya.

Susanti pun memperdengarkan penggalan rekaman itu kepada wartawan. "Ini rekamannya masih panjang. Nanti saja soalnya kondisinya sekarang tak memungkinkan," kata dia.

Menurut Susanti, kliennya berharap semua pelaksanaan eksekusi mati bisa menjadi pelajaran pemerintah ke depannya.

Dalam rekaman tersebut Titus menegaskan dirinya tidak bersalah. Ia menyebut Indonesia bukan hukum.

"Saya tak pernah bersalah sampai kapan pun. Di Indonesia ini bukan negara hukum, tapi politik hukum, negara hukum politik," sebutnya.

"Hakim-hakimnya tak ada yang benar, banyak hakimnya tak benar. Banyak komplotan polisi-polisi yang jahat, karena mau dapat pangkat sesat, dia mau korbankan orang lain. Banyak jaksa- jaksa jahat sekali, kalau kamu punya uang maksimal hukuman, kalau kamu ada uang dia sayang-sayang kamu. Hukuman kamu diringankan," tambah Titus.

Ia mengatakan, dirinya tidak pernah melanggar hukum di Indonesia.  "Saya ini jelas-jelas korban politik di negara ini," katanya.

"Bapak Jokowi terimakasih banyak. Anda sudah naik Presiden. Saya disuruh milih kamu orang baik. Kesalahan kamu mulai membunuh orang-orang. Supaya masyarakat kamu melihat kamu tegas perangi narkoba. Dan masyarakat kamu puji-puji kamu perangi narkoba," demikian Titus.

Kompas TV Eksekusi Mati Jilid III Telah Dilaksanakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com