Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Presiden, Tolong, Zulfikar Hanya Korban..."

Kompas.com - 29/07/2016, 15:42 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Suasana sepi menyelimuti kediaman keluarga Siti Rohani, istri terpidana mati asal Pakistan, Zulfikar Ali, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/7/2016).

Sejumlah awak media silih berganti mendatangi rumah Siti di Kampung Cikalancing, RT 1 RW 6, Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Kakak ipar Zulfikar, Mad Arip (56) mengatakan, keluarganya sampai saat ini belum mendapatkan kepastian kapan pelaksanaan eksekusi dilakukan. Ia berharap, Zulfikar dapat terbebas dari hukuman mati.

"Dini hari tadi, dapat kabar kalau eksekusi Zulfikar ditunda. Syukur alhamdulilah. Keluarga berharap semoga Zulfikar bisa bebas dari eksekusi mati," ucap Mad Arip.

Setelah penundaan itu, kuasa hukum Zulfikar langsung menyampaikan surat permohonon kepada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan eksekusi tersebut.

Arip menyebutkan, Zulfikar belum pernah didampingi kuasa hukum sama sekali sejak ia ditahan. Baru-baru ini saja ada kuasa hukum yang mendampingi dia.

"Saya juga memohon kepada Pak Presiden, tolong, Zulfikar hanya korban karena saat ditangkap tidak ditemukan barang bukti narkoba," kata dia.

Kejaksaan Agung untuk sementara mengeksekusi empat orang dari 14 terpidana mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (29/7/2016) dini hari.

Keempat orang tersebut adalah Humphrey Ejike alias Doctor (Nigeria), Seck Osmane (Senegal), Freddy Budiman (Indonesia), dan Michael Titus Igweh (Nigeria).

Adapun sepuluh napi lain masih berada di Lapas Nusakambangan dan menunggu proses selanjutnya untuk eksekusi, termasuk Zulfikar.

Zulfikar dituduh memiliki 350 gram heroin dan ditangkap pada tahun 2004 di rumah kontrakannya di Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com