Tenda Dipasang di Depan Rumah Terpidana Mati Freddy Budiman

SURABAYA, KOMPAS.com - Jelang eksekusi mati, rumah gembong narkoba terpidana mati, Freddy Budiman di Surabaya terpantau sepi.

Meski sudah berdiri sebuah tenda lengkap dengan kursi yang tertata di depan rumah, namun pintu rumah di Jalan Krembangan Baru, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan itu tertutup rapat.

Suwarno, ketua RT setempat membenarkan bahwa rumah tersebut adalah rumah keluarga Freddy Budiman, bandar narkoba yang sebentar lagi akan dieksekusi mati di Lapas Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Pak Freddy asli kelahiran sini," katanya, Kamis (28/7/2016).

Terkait tenda di depan rumah yang didirikan, Suwarno menjelaskan, itu untuk antisipasi banyaknya pelayat yang datang, setelah jenazah Freddy dibawa pulang ke Surabaya.

"Adik Freddy yang bilang tenda itu untuk pelayat, kasihan jika kepanasan di luar rumah," ujarnya.

Rumah tersebut kata Suwarno, ditinggali lima orang penghuni, ibu, adik, menantu, dan dua pembantu.

"Kalau Pak Freddy sudah lama tidak tinggal di sini, informasinya tinggal di Jakarta," kata Suwarno.

Kemarin, keluarga Fredy sempat berpamitan akan ke Cilacap ke Lapas Nusakambangan untuk menemani Freddy. Adik Freddy sempat meminta surat namun batal, karena suratnya sudah diambil alih oleh kelurahan. 

Freddy Budiman divonis mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 2012 karena "mengimpor" 1,4 juta butir ekstasi dari China. Freddy diduga masih mengatur peredaran narkotika dari balik jeruji.

Permintaan Freddy sebelum dieksekusi adalah agar jenazahnya dikebumikan di kampung halamannya di Surabaya.