Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2016, 21:19 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

CILACAP, KOMPAS.com — Kepastian pelaksanaan eksekusi mati akan dilaksanakan pukul 00.00 WIB tengah malam nanti semakin menguat.

Hal ini diperkuat oleh istri Zulfikar Ali asal Pakistan yang akhirnya berterus terang kepada media di Pelabuhan Wijayapura, Nusakambangan, Kamis (28/7/2016) malam.

Dengan menumpangi mobil Toyota Innova hitam bernomor polisi D 1842 QV, istri, ibunda, dan adik Zulfikar Ali terlihat keluar dari pelabuhan dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.

Sesaat akan keluar gerbang pelabuhan, seorang wanita yang mengaku istri Zulfikar dengan mata berkaca-kaca langsung membuka kaca mobil dan menghampiri Kompas.com.

"Tolong Pak, sekali lagi tolong. Ini bukan hewan, ini manusia, Pak. Tolong ke pemerintah, tolong," ucap istri Zulfikar Ali yang enggan menyebutkan namanya, Kamis malam.

Istri Zulfikar Ali meminta kepada semua media untuk bisa menyampaikan curahan hati terakhirnya kepada pemerintah.

"Tolong sampaikan ke Pak Jokowi, saya mohon terakhir kali pengampunan," kata dia didampingi mertuanya yang terlihat kebingungan.

Ia pun mengatakan, pelaksanaan eksekusi mati akan dilaksanakan setelah pukul 00.00 WIB malam ini. Ia dan keluarga sengaja keluar dari Nusakambangan karena tak kuasa melihat suaminya yang sakit akan dieksekusi malam ini.

"Saya tak tahan, saya keluar dari sini. Tolong, Mas. Tadi saya disuruh untuk tak berkomentar di media, tetapi saya tak tahan," ujar dia.

Melihat istri Zulfikar sedang diwawancara wartawan, beberapa petugas keamanan langsung mengusir dan menyuruh maju mobil tersebut. Namun, sejenak sang istri masih bertahan dan ingin meluapkan kata-kata terakhirnya menjelang eksekusi mati suaminya.

Petugas kepolisian terus menyuruh dan memukul-mukul mobil itu untuk terus maju. Bahkan, kerumunan wartawan pun diusir dan disuruh jangan menghampiri mobil.

"Terus, terus, wah kacau kenapa mobil berhenti di sini. Wartawan ke depan. Bagaimana ini," kata salah seorang petugas berseragam bersenjata lengkap yang berusaha mendorong Kompas.com.

Melihat kondisi seperti itu, akhirnya mobil pun melaju perlahan dan masih dikejar para wartawan. Namun, beberapa petugas kepolisian terus memukul-mukul belakang mobil untuk maju.

"Maju, maju, terus maju," teriak salah seorang petugas kepolisian berseragam dan bersenjata lengkap. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com