Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2016, 08:50 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tengku Rediya Zalzabila, pelajar kelas 11 SMAN 1 Giri, Banyuwangi, terpilih untuk mengikuti beasiswa program pertukaran pelajar program Youth Exchange Study (YES) di Amerika.

Dia dan 84 siswa lainnya terpilih dari 18.000 pelajar se Indonesia yang mendaftar secara online.

"Kawan-kawan lainnya tersebar di seluruh Indonesia kalau dari Banyuwangi saya sendiri," jelasnya.

Kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2016), Tengku mengatakan memilih menunda sekolahnya selama setahun dan akan menyelesaikannya setelah dia pulang dari Amerika.

"Anggap saja seperti ketapel. Ditarik mundur dulu untuk melesat lebih jauh. Berarti nanti saya selesaikan sekolah dengan adik kelas saya," jelas perempuan berjilbab tersebut sambil tersenyum.

Lolosnya Tengku dalam pertukaran pelajar tersebut bukan hal gampang. Dia harus bersaing dengan 18.000 lebih pelajar dan melalui proses seleksi yang cukup ketat sekitar setahun.

"Sempat digantung rasanya kok lama nggak ada pengumuman, tapi alhamdulilah masuk dan ini sudah ajukan izin untuk ke sekolah. Akhir bulan ini ke Jakarta dan awal bulan depan sudah di sana (Amerika)," jelas perempuan kelahiran Denpasar, 8 Mei 1999.

Tahapan tes yang harus di lewati antara lain psikologi, kemampuan kelompok, kreativitas dan kepekaan sosial masyarakat.

Selain itu, gadis yang tinggal di Perumahan Taman Permata Indah Blok A, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, ini juga mampu menguasai lima bahasa, yaitu Inggris, Jepang, Mandarin dan Korea serta Jerman.

Dia mengaku mempelajari bahasa asing secara otodidak melalui film, lagu dan juga channel YouTube.

"Kalau lagi iseng nggak ada kegiatan ya dengerin musik sama film. Sekarang lagi belajar bahasa Spanyol," jelas fans berat Justin Bieber ini.

Anak pertama pasangan Tengku Muhammad Hatta dan Siti Ustadiah ini mengaku sudah mempersiapkan keberangkatannya, termasuk juga melengkapi berkas-berkas internasional dan kesehatan.

Ia sudah melakukan suntik vaksin sampai 10 kali dan dilakukannya di Surabaya.

Sering ketiduran

Uniknya, Tengku mengaku sering ketiduran di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Bahkan orangtuanya sempat memeriksakan Tengku ke dokter karena kebiasaannya tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com