Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanam "Pohon Uang" dan Melestarikan Alam

Kompas.com - 27/07/2016, 11:54 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com - Desa Plaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, masuk salah satu desa berbasis konservasi alam. Yang merasakan manfaatnya adalah warga setempat, salah satunya Wayan Merta.

Merta merasakan bahwa kegiatan menanam pohon yang mereka lakukan saat ini mampu meningkatkan perekonomian keluarganya. "Pohon-pohon uang" menjadi penghasilan tambahan hingga ia dapat menyekolahkan anak-anaknya.

"Saya bisa sekolahkan anak. Ya, seperti tabungan uang saja, kalau tidak punya duit, anak butuh sekolah, ya dijual saja pohon yang sudah besar. Kami bersyukur terus diberi bimbingan," kata Wayan Merta di Badung, Bali, Selasa (26/7/2016).

Merta dan warga lain menanam bibit pohon yang diberikan oleh perusahaan Aqua Group. Jenis pohonnya beragam, menyesuaikan lahan yang dimiliki masyarakat setempat. Ada albasia, lenggung, rajumas, cendana, dan mahoni.

Penyumbang bibit tetap melakukan pengawasan dengan memberikan penyuluhan, membuat bibit tanaman dan pemeliharaannya. Sistem yang diberlakukan adalah dengan konsep menanam seratus, hidup seratus.

Dengan menanam pohon di pekarangan atau kebunnya, masyarakat tetap dimonitor agar perkembangannya baik dan menghasilkan.

"Kalau dimonitor terus, ya, masyarakat senang. Jadi kan diperhatikan, daripada diberi bibit terus dibiarkan? Kan menanam pohon yang memang banyak manfaatnya yaitu untuk serapan air, kalau besar bisa dijual," ujar Merta.

Merta mencontohkan kayu pohon albasia dengan usia sekitar 4 tahun berukuran lingkar sekitar 30 cm dan tinggi 3-4 meter bisa terjual sekitar Rp 500.000 per batang.

Masyarakat menyadari bahwa lahan mereka tidak boleh gundul atau gersang. Untuk itu, jika pohon tumbuh subur dan layak tebang, sudah dipersiapkan penggantinya dengan perhitungan waktu tertentu.

"Pokoknya jangan sampai gersang. Kalau sudah rencana akan ditebang, maka penggantinya sudah ditanam duluan. Pokoknya gini, tanam pohon sebanyak-banyaknya, jangan ada lahan kosong," ujarnya.

Merta bersama masyarakat setempat akan terus menggalakkan tradisi menanam pohon di daerahnya karena dia yakin manfaatnya luar biasa, dan memang perlu kesadaran dari diri sendiri untuk melakukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com