Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bantuan Kementan, Puluhan Warga Menginap di Kantor Dinas Pertanian Bima

Kompas.com - 26/07/2016, 20:46 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Sebagian warga Bima terpaksa menginap di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura demi mendapatkan alat bantuan dari Kementrian Pertanian RI.

Pantauan Kompas.com, ratusan warga terpaksa mengtre dan saling berebutan saat menerima bantuan alat pertanian di dinas Pertanian Kabupaten Bima.

Abidin, warga Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima mengaku rela antrean sejak pukul 08.00 Wita, Selasa (26/7/2016).

Abidin bersama ratusan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) lainya harus mengatre hingga pukul 19.20 Wita untuk mendapatkan bantuan berupa hand traktor, mesin pompa air, combine harvester, dan peralatan pertanian lainnya yang diserahkan melalui dinas Pertanian setempat.

“Saya dari jam 8 mengantre di Dinas Pertanian. Karena belum dapat kebagian, saya dan puluhan warga lainya terpaksa menginap di kantor ini,” kata Abidin saat ditemui wartawan di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bima.

Warga di kecamatan terpencil ini pun mengeluhkan pelayanan dari pihak dinas. Seharusnya, kata dia, dinas mendahulukan desa yang jauh sehingga warga yang datang dari tempat yang cukup jauh.

“Saya sudah mendapat nomor urut yang dilayani, tapi pihak dinas masih ngotot membagikan bantuan esok hari. Sementara saya sudah menghabiskan uang jutaan untuk menyewa truk buat angkut alat bantuan,” tutur Abidin.

Dia mengakui penggunaan bantuan dari APBN tersebut sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian di desanya. Namun Ia menyadari bantuan pemerintah memang membutuhkan waktu yang lama. Terlebih lagi antrean warga sejak pagi itu kian padat, sehingga merepotkan pihak dinas untuk melayani.

“Namanya bantuan dari pemerintah pasti tidak mudah. Tadi saja sampai berebutan biar bisa dapat bantuan duluan,” tutur Abidin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bima M Tayeb mengatakan, tahun 2016 ini Bima mendapat 209 unit alat pertanian untuk mendukung program swasembada pangan. Bantuan tersebut dibagi pada gabungan kelompok tani (gapoktan) yang sudah diverifikasi.

“Pemerintah pusat sudah melakukan yang terbaik untuk petani. Hanya saja saat dibagikan warga saling berebutan dan membuat pegawai kewalahan. Mengingat sekarang sudah malam, rencananya pembagian dilanjutkan besok karena pertimbangan keamanan,” kata Tayeb.

Ia menegaskan, pembagian peralatan pertanian tersebut diperketat. Bahkan verifikasi data para gapoktan penerima bantuan melibatkan pihak Dispertapa Provinsi NTB.

“Kita tidak ingin selalu dicurigai. Kita menjaga agar yang penerima bantuan ini benar-benar petani,” ujarnya.

Tayeb menambahkan, tahun ini Kabupaten Bima banyak menerima bantuan dari Pemerintah Pusat karena Bima adalah salah satu daerah swasambeda pangan nasional.

“Potensi ini harus kita jaga. Tahun depan kita berharap akan ada bantuan lebih besar lagi,” ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com