Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Stop Pertikaian TNI-Polri

Kompas.com - 26/07/2016, 13:45 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik dan mengambil sumpah 720 perwira remaja (Paja) TNI-Polri 2016 dalam upacara Prasetya Perwira Remaja (Praspa) TNI-Polri 2016 di Lapangan Sapta Marga kompleks Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2016).

Dalam amanatnya, Jokowi meminta kepada seluruh anggota TNI-Polri untuk meningkatkan solidaritas dan soliditas serta menyudahi pertikaian di tubuh dua institusi tersebut demi kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

"Tanpa menutup mata kita masih mendengar pertikaian antara TNI dan Polri. Ke depan tidak boleh terjadi, stop dan harus disudahi," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, TNI dan Polri adalah alat negera terdepan dalam menjaga dan mempertahankan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, antara TNI dan Polri harus sinergi dan berkoordinasi, bersatu gotong-royong untuk kepentingan, bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

"Hilangkan ego sektoral, tingkatkan jiwa korsa, serta soliditas dan solidaritas TNI-Polri, pelihara kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat," tuturnya.

Jokowi juga mengingatkan kepada seluruh praja dan perwira TNI-Polri agar tetap bersih, responsif, peka, serta meningkatkn kualitas kinerja secara profesional. Ketika ada kritik masyarakat terkait kinerja TNI-Polri, Jokowi meminta agar hal tersebut dijadikan masukan untuk memperbaiki kinerja.

"Teruslah meningkatkan kualitas kinerja agar TNI-Polri mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan strategis, baik di lingkup nasional, regional maupun global," pesan Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi meminta reformasi TNI-Polri untuk diprioritaskan. Sebab hal tersebut adalah kunci untuk mengatasi tantangan negara dan keamanan, ketertiban masyarakat yang perubahannya semakin cepat.

Jokowi menyebutkan, tantangan di dalam negeri yang harus diwaspadai antara lain adanya gerakan-gerakan upaya pengeroposan nilai Pancasila, kekerasan dan anarkisme terkait agama, terorisme, meningkatnya peredaran narkoba, dan penyelundupan dan perdagangan ilegal.

Sementara di luar negeri, kata Jokowi, marak isu-isu kompetisi global di antaranya permasalahan perbatasan, konflik antar-negara, konflik intra-negara, peperangan, perebutan cadangan energi, perlombaan senjata negara-negara militer berkekuatan besar, hingga isu terorisme.

"Isu-isu tersebut memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap Indonesia," kata Jokowi.

Untuk diketahui, dalam upacara Prasetya Perwira Remaja TNI-Polri 2016, Jokowi melantik dan mengambil sumpah 720 perwira remaja. Sejumlah perwira yang dilantik terdiri dari Akademi Militer (Akmil) 221 orang, Akademi Angkatan Laut sebanyak 91 orang, Akademi Angkatan Udara 108 orang dan Akademi Kepolisian 300 orang.

Hadir dalam kegiatan empat tahunan itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnivian, Menteri Pertahanan Ryamizar Ryacudu, Menteri Koordinato Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Condro Kirono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sejumlah perwira tinggi TNI-Polri dan pejabat daerah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com